Text
HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA PENDERITA HIV DI RSUD KABUPATEN KEDIRI
Penelitian ini bertujuan untuk, (1) mengetahui seberapa besar konsep diri
pada penderita HIV, (2) mengetahui seberapa besar penerimaan diri pada
penderita HIV, (3) mengetahui ada tidaknya hubungan konsep diri dengan
penerimaan diri pada penderita HIV.Yang di latar belakangi oleh seseorang yang
terindikasi HIV positif menunjukkan reaksi penolakan dan cenderung tidak
menerima dirinya.Penderita mengalami kecemasan, stress, kegoncangan jiwa,
diskriminasi dan stigmasasi. Selanjutnya keadaan tersebut akan menghambat
pengembangan konsep diri dan penerimaan diri sehingga menimbulkan perasaan
rendah diri, merasa dirinya tidak berharga dan menunjukkan tingkah laku yang
tidak sesuai
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif asosiatif atau
hubungan.Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien HIV yang berobat di
RSUD Kabupaten Kediri berjumlah 316 responden dan sampel yang diambil
berjumlah 40 responden.Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling
dengan karakteristik (1) semua pasien HIV yang berobat di RSUD Kabupaten
Kediri, (2) laki-laki dan perempuan, (3) berusia 20-45 tahun.Instrument pada
penelitian ini adalah skala konsep diri dan penerimaan diri, dan analisis data
menggunakan korelasi product moment.
Hasil penelitian ini adalah (1) ada hubungan positif antara konsep diri
dengan peneriman diri pada penderita HIV, hal ini terlihat pada nilai signifikansi
0,000, dimana p> 0,05 dan nilai korelasi sebesar r = 0,717, sehingga dapat
dikatakan semakin tinggi konsep diri maka penerimaan diri semakin tinggi, begitu
pula sebaliknya semakin rendah konsep diri maka akan semakin rendah
penerimaan diri, (2) tingkat penerimaan diri pada penderita HIV berada pada
kategori sedang dengan prosentase sebesar 42,5%, (3) tingkat konsep diri pada
penderita HIV berada pada kategori sedang dengan prosentase sebesar 35%.
Tidak tersedia versi lain