Text
Peranan Paguyuban Bocah Stasiun (Bosta) di Stasiun Kota Kediri dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggotanya Perspektif Ekonomi Islam
Alat transportasi merupakan kebutuhan yang penting bagi setiap manusia
karena digunakan untuk memudahkan manusia dalam beraktivitas. Para pemuda
di Lingkungan RW. 7 di Stasiun Kota Kediri bergabung untuk membentuk sebuah
paguyuban dibidang transportasi yang diberi nama Paguyuban Bocah Stasiun
(Bosta). Sebelum adanya paguyuban tersebut, banyak terjadi tindak kriminalitas
di lingkungan Stasiun Kota Kediri. Maka dari itu, paguyuban tersebut
mengadakan beberapa kegiatan yang diharapkan mampu memberikan peran
dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Penelitian ini mengangkat rumusan masalah, yaitu bagaimana peranan
Paguyuban Bocah Stasiun (Bosta) di Stasiun Kota Kediri dalam meningkatkan
kesejahteraan anggotanya dan bagaimana peranan Paguyuban Bocah Stasiun
(Bosta) di Stasiun Kota Kediri dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya
perspektif ekonomi Islam. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif
deskriptif. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah
dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini adalah (1) peranan Paguyuban Bocah Stasiun (Bosta)
dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya dari sisi hubungan, solidaritas, dan
komunikasinya bisa dikatakan sudah berjalan dengan baik yakni dilihat dari
adanya program/kegiatan di Paguyuban Bocah Stasiun (Bosta). Namun jika dilihat
dari sisi finansial (pendapatan) setelah adanya ojek online maka ada beberapa
divisi yang belum bisa dikatakan sejahtera. Anggota Paguyuban Bocah Stasiun
(Bosta) divisi becak dan divisi ojek dikatakan belum sejahtera, karena rata-rata
pendapatan anggota kedua divisi tersebut lebih kecil dari standar UMR Kota
Kediri. Sedangkan anggota paguyuban Paguyuban Bocah Stasiun (Bosta) pada
divisi carteran dapat dikatakan sejahtera, karena pendapatan anggota lebih dari
UMR Kota Kediri. Selain itu, (2) peranan Paguyuban Bocah Stasiun (Bosta)
dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya perspektif ekonomi Islam yaitu
sudah sesuai dengan maqashid syari’ah yakni terpeliharanya 5 hal meliputi
terpeliharanya agama, seperti: program keagamaan yakni buka bersama, halal
bihalal, santunan anak yatim, dan belajar mengaji ummi; terpeliharanya jiwa,
seperti: program pertemuan rutin, bersih desa, peringatan hari kemerdekaan, dan
jumat bersih; terpeliharanya akal, seperti: adanya kegiatan English Massive dan
pembinaan etika semua anggota paguyuban; terpeliharanya keturunan, seperti:
program iuran wajib bagi anggota paguyuban; serta terpeliharanya harta (hifzh almal),
seperti:
adanya
program
pinjaman
tanpa
bunga
atau
bunga
0%.
Tidak tersedia versi lain