Text
KESENIAN JARANAN DALAM PERSPEKTIF SANTRI DAN ABANGAN (TINJAUAN PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA DI KEDIRI)
Kesenian merupakan bagian dari budaya sebagai sarana untuk mengekspresikan rasa keindahan dari jiwa manusia. Lewat seni manusia bebas mengekpresikan dirinya baik lewat seni sastra, tarian maupun lukisan. Menurut William A. Haviland yang ditulis oleh Fitri Lestari kesenian adalah keseluruhan sistem yang melibatkan proses. Masyarakat santri dan abangan memiliki pendapat tersendiri mengenai kesenian jaranan. Santri merupakan sebuatan orang yang beragama Islam, yang dalam kesehariannya mengedapankan kehidupan spiritual.
Kehidupan santri identik dengan lingkungan pondok yang taat dengan syariat Islam. Dalam kehidupan sehari-hari seorang santri adalah beribadah kepada Tuhan yang utama, menjalankan sholat lima waktu serta berkumpul bersama majelis untuk menambah wawasan tentang hal agama. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui perspektif santri dan abangan terhadap kesenian jaranan Di Kediri. Untuk mengetahui perilaku santri dan abangan terhadap kesenian jaranan Di Kediri. Untuk mengetahui etik emik antara santri dan abangan terhadap kesenian jaranan Di Kediri.
Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Dengan jumlah subjek sebanyak 5 yang ada di Wilayah Kediri yang tersebar di Kota dan Kabupaten. Hasil penelitian tersebut adalah bahwa persepsi santri terhadap kesenian jaranan adalah budaya yang harus dilestarikan sedangkan dari abangan yaitu budaya yang harus dilestarikan. Sedangkan cara untuk melestarikan berbeda. Cara yang diambil santri tidak terlibat dan bahkan penggiat kesenian jaranan melainkan memberikan wadah atau tempat dengan mendirikan komunitas yang bertujuan untuk tetap melestarikan budaya yang ada di Kediri termasuk kesenian jaranan. Dan santri tidak menyutujui jika di dalam kesenian jaranan terdapat hal-hal yang mengandung mistis yang itu bersifat syirik. Cara yang diambil untuk melestarikan kesenian jaranan yaitu dengan cara terlibat langsung dalam sebuah paguyuban kesenian jaranan. Dan membuat kreativitas di dalam kesenian jaranan agar terlihat seperti orang kesurupuan dan itu hanya berpura-pura.
Tidak tersedia versi lain