Text
Eksistensi Jama‟ah Tabligh Dan Perubahan Sosial Masyarakat Sekitar Pesantren Al-Fattah Di Desa Temboro Kecamatan Karas Kabupaten Magetan
Penelitian mengenai Eksistensi Jama‟ah Tabligh Dan Perubahan Sosial
Masyarakat Sekitar Pesantren Al-Fattah Di Desa Temboro Kecamatan Karas
Kabupaten Magetan, didasari atas ketertarikan peneliti untuk mengungkap bahwa
kedatangan Jama‟ah Tabligh bukanlah suatu hal baru yang menjadi benalu di
tengah masyarakat, akan tetapi kehadirannya membawa banyak manfaat dan
perubahan yang positif pada diri masyarakat desa Temboro. Penelitian ini
dimaksudkan untuk 1). Menjelaskan tentang bentuk perubahan sosial di desa
Temboro setelah masuknya ajaran Jama‟ah Tabligh 2). Menguraikan faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi perubahan sosial akibat interaksi anggota Jama‟ah
Tabligh dengan masyarakat desa Temboro Magetan.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang tujuannya untuk
mengungkap fakta, fenomena, variabel yang terdapat dalam objek penelitian.
Penelitian dilaksanakan di desa Temboro dengan kehadiran peneliti sebagai
observer. Informan dari penelitian sebanyak 6 orang dengan menggunakan
metode purposive sampling, yakni teknik pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu. Peneliti menggunakan teori Perubahan sosial
(Evolusi) Auguste Comte dan Teori struktural-fungsional dengan empat
paradigma fungsi yang dikenal dengan skema AGIL Talcott Parson. Sumber data
yang digunakan yaitu sumber data primer yang diperoleh dari masyarakat desa
Temboro dan data sekunder dari dokumen-dokumen resmi. Pengumpulan data
menggunakan metode observasi, wawancara serta dokumentasi, kemudian
dianalisis dan dicek keabsahan datanya. Tahap pralapangan, tahap lapangan, dan
tahap analisis intensif merupakan tahap-tahap penelitian yang digunakan peneliti.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: 1). Kelompok Jama‟ah
Tabligh yang masuk ke desa Temboro memberikan pengaruh besar terhadap pola
kehidupan masyarakat. Setelah berkembangnya Jama‟ah Tabligh di desa
Temboro, masyarakat mengalami perubahan sosial yang mencakup budaya
berpakaian, pengalaman keagamaan, kesejahteraan ekonomi, pendidikan dan
sosial kemasyarakatan. Akan tetapi perubahan tersebut tidak memberikan
pengaruh besar terhadap sistem pemerintah dan budaya lokal yang ada. 2). Faktor
pendukung perubahan sosial ini adalah bertambahnya penduduk desa, masuknya
kelompok Jama‟ah Tabligh, niat dan kesadaran diri masyarakat, semangat dan
usaha berubah, sikap keterbukaan dan toleransi masyarakat. Sedangkan faktor
penghambat perubahan sosial ini adalah kurangnya hubungan dengan masyarakat
lain, kurangnya pengetahuan agama dan hambatan-hambatan bersifat ideologis.
Tidak tersedia versi lain