Text
JAMAAH KAWULO PINGGIRAN LASKAR BENTO DALAM MEMAKNAI METODE DAKWAH GUS GENDENG (Studi Khasus di Desa Kebunrejo Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri)
Dakwah merupakan upaya mengajak umat dengan cara bijaksana kepada
jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dunia dan
akhirat, yang prosesnya melibatkan unsur da’i (subjek), maaddah (materi),
thoriqah (metode), whasilah (media), dan mad’u (objek) dalam mencapai
maqasid (tujuan) dakwah yang meletakkan dengan tujuan Islam.
Fokus Penelitian ini adalah bagaimana Laskar Bento dalam memaknai
dakwah gus gendeng dan bagaimana respon Laskar Bento terhadap dakwah gus
gendeng
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Subjek penelitian ini di khususkan pada JKP (Jamaah Kaulo
Pinggiran) Laskar Bento yang bertempat tinggal di Desa Kebunrejo Kecamatan
Kepung Kabupaten Kediri. Teknik pengumpulan data mengunakan Observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik Analisis data yang digunakan adalah
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, sedangkan keabsahan
data yang digunakan adalah triangulasi sumber. Peneliti mengunakan teori Hebert
Blumer Interaksionisme simbolik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa jamaah Laskar Bento memakai
dakwah gus gendeng beragam mulai dari segi bahasa penyampain gus gendeng
yang menurut jamaah laskar bento mudah untuk dipahami karena bahasa Gus
Gendeng yang mengunakan bahasa jawa yang merupakan bahasa keseharian.
Kesederhanaan berpenampilan gus gendeng menurut Laskar Bento
menggambarkan keunikan dari sorang pend’i. Serta gaya panggung yang tidak
terkesan formal membuat jamaah Laskar Bento saat menyaksikan tidak merasa
bosan. Jamaah laskar bento yang merupakan masyarakat pinggiran yang
notabennya memiliki pendidikan yang kurang dan latar belakang mereka yang
sebagaian adalah matan peminum minuman keras, maling, penjudi merasa cocok
dengan dakwah gus gendeng. hal ini juga sesuai dengan tujuan gus gendeng yaitu
diskriminasi ataupun sekatan dalam masyarakat terhadap orang-orang yang
dianggap jelek perilakunya di lingkungan. Respon Laskar Bento terhadap dakwah
gus gendeng mulai dari yang dulunya subjek pecandu minum-minuman keras,
penjudi, pencuri dan lain-lain. Namun setelah melihat ceramah dari gus gendeng
mereka mulai meninggalkan kebiasaan tersebut. Serta ketertarikan jamaah Laskar
Bento bisa dilihat dari antusias jamaah yang hadir disetiap acara-acara yang
kaitannya dengan gus gendeng. antusias dari laskar bento tampak pada setiap
acara mereka selalu mencari tempat duduk didekat pangggung, serta ikut serta
bersholawatan dan berjoget di depan panggung bahkan atas panggung.
Tidak tersedia versi lain