Text
TAZKIYATUN NAFS PERSPEKTIF AL-QUR’AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Misbah Karya M. Quraish Shihab)
Ayat al-Qur’an yang berbincang tentang nafs (jiwa) laksana sebuah diklat pengetahuan yang dibutuhkan oleh manusia untuk memahami jiwa yang berbeda dan memberikan arahan menuju jalan yang benar. Konsep nafs dalam al-Qur’an adalah sangat penting. Pentingnya penelitian tentang nafs bukan hanya terbatas pada kebutuhan pengetahuan, tetapi juga pada kepentingan mengurai,meramalkan dan mengendalikan tingkah laku manusia, baik secara individu maupun kelompok. Pendidikan seorang muslim tidak akan berhasil secara maksimal apabila tidak bisa mengolah jiwanya sampai pada tahap kesucian, kemuliaan, dan keluhuran. Untuk mencapai tahapa keluhuran, maka harus dimulai dari tahap pertama yaitu penyucian jiwa, tahap inilah yang dalam istilah bahasa arab disebut tazkiyatun nafs.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian library research atau penelitian kepustakaan murni. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumentasi, yakni mengambil data dari buku, transkip, agenda, catatan, jurnal, dll. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yakni menyajikan data secara nyata dan sistematis, serta menggunakan metode mawd}u>’i> (tematik), yakni teknik analisis dengan mengumpulkan ayat-ayat al-Qur’an yang berhubungan dengan tema atau judul penelitian.
Hasil penelitiannya adalah, 1) Konsep tazkiyatun nafs dalam al-Qur’an: a) Nafs yang suci secara fitri, b) Nafs yang suci jika tidak dipelihara kesuciannya bisa berubah menjadi kotor, c) Manusia bisa melakukan usaha penyucian jiwa, Mengeluarkan zakat, dan menjalankan pergaulan hidup secara terhormat, e) Dilakukan dengan proses pendidikan seperti yang dilakukan para Nabi kepada umatnya, f) Penyucian jiwa juga bisa terjadi karena karunia dan rahmat Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendaki-Nya, g) Perbuatan mensucikan jiwa merupakan perbuatan terpuji dan dihargai Allah, h) Perbuatan mengaku jiwanya telah suci merupakan hal yang tercela. 2) Tazkiyatun Nafs menurut M. Quraish Shihab: Muhasabatunnafs, Taubat, Bergaul dengan orang-orang saleh, Doa, Mengeluarkan zakat dan infaq, Takut terhadap siksa Allah dan menjalankan ibadah shalat, Menjalankan pergaulan terhormat, Proses pendidikan sebagaimana dilakukan Nabi kepada umatnya, Melalui karunia Allah yang diberikan kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya. 2) Keutamaan tazkiyatun nafs. 3) Relevansi dzikir dengan tazkiyatun nafs. Dari metode-metode diatas apabila senantiasa dilaksanakan secara konsisten, niscaya kondisi jiwa tetap senantiasa dalam limpahan nur-Nya, baik dalam kondisi lapang maupun sempit.
Tidak tersedia versi lain