Text
Analisis Budaya Organisasi di Kantor Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kediri
Budaya organisasi kian menarik diperbincangkan terlebih karena budaya organisasi merupakan pembeda antar lembaga, hal ini dapat dilihat dari visi dan misi, bentuk-bentuk organisasi, karakteristik, nilai, fungsi, serta faktor yang mempengaruhi terbentuknya sebuah budaya organisasi. Pembentukan, penerapan dan pemberlakuan rutinitas kegiatan budaya organisasi tidak terlepas dari faktor gaya kepemimpinan yang berlatar belakang pendidikan serta menerapkan sistem-sitem tersebut dalam setiap keberlangsungan masa jabatannya. Terlebih dalam pemberlakuannya, lembaga yang dijadikan peneliti sebagai objek penelitian ini menerapkan bentuk kegiatan budaya organisasi dengan memasukkan praktik-praktik agama Islam dalam kinerja pegawai, meskipun dalam realitanya pegawai yang bekerja dalam lembaga tersebut tidak semuanya beragama Islam.
Penelitian ini dilakukan pada kantor Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kediri pada kepemimpinan AKPB Drs. Toni Sugianto (masa jabatan Januari 2016 hingga Desember 2017). Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk budaya organisasi yang ada di kantor Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kediri dan faktor apa saja yang melatarbelakangi penerapan budaya organisasi tersebut.
Penelitian kuliatatif dengan pendekatan diskripsif ini menggunakan landasan teori komunikasi organisasi dan budaya organisasi, serta analisis interaktif Miles dan Huberman sebagaianalisis datanya. Sumber data utamanya adalah data yang diperoleh dari wawancara dengan AKBP Drs. Toni Sugianto selaku pimpinan yang menerapkan pemberlakuan rutinitas keagamaan dalam lembaga tersebut.
Dari penelitian ini diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1) Bentuk budaya organisasi yang diterapkan pada kantor Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kediri adalah bentuk budaya komunal, dengan menerapkan aspek sosialitas dan solidaritas yang dijujung sama-sama tinggi agar visi dan misi lembaga sukses terlaksana. Bentuk budaya organisasi tersebut direalisasikan dengan kegiatan pembacaan Asmaul Husnah setiap apel pagi, menjalankan sholat berjamaah, dan pembacaan surat Yasiin dan Tahlil setiap hari kamis secara bersama-sama. 2) Faktor-faktor yang melatar belakangi terbentuknya budaya organisasi yang demikian adalah adanya kebiasaan pelaksanaan kegiatan budaya organisasi yang selalu dikontrol oleh pimpinan, serta latar belakang pemimpin dan gaya kepimpinan yang menggunakan alur komunikasi yang bersifat semi militer.
Tidak tersedia versi lain