Text
Kebermaknaan Mengajar pada Guru Sukarela (Studi Fenomenologi di Madrasah Diniyah Al-Muttaqiin Desa Sambi Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri)
Kebermaknaan hidup manusia pada hakikatnya bersumber dalam
kehidupannya sendiri. Kebermaknaan hidup dapat ditemukan dalam setiap keadaan
yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Dalam memahami makna hidup
tidak dapat terlepas dari tujuan hidup dan menunjukkan tindakan komitmen yang
muncul dari dalam dirinya. Kebermaknaan hidup dapat diwujudkan dalam sebuah
keinginan untuk menjadi orang yang berguna bagi orang lain. Salah satu contohnya
adalah kebermaknaan mengajar saat menjadi seorang guru madrasah diniyah yang
tidak mendapat imbalan sebagai balas jasanya. Meskipun tanpa mendapat imbalan,
guru tersebut tetap rela memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu agama
untuk santri yang mengajar di madrasah diniyah karena tugas utama seorang guru
ialah mengajar. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latarbelakang
dan motivasi menjadi guru di Madrasah Diniyah Al-Muttaqiin dan kebermaknaan
mengajar guru yang mengajar secara sukarela di Madrasah Diniyah Al-Muttaqiin.
Penelitian ini menggunakaan pendekatan kualitatif dengan jenis studi
fenomenologi. Teknik pegumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Selanjutnya data dianalisis dengan cara menelaah seluruh data yang
diperoleh, mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Untuk
pengecekan keabsahan data, yaitu menggunakan teknik ketekunan penelitian dan
triangulasi.
Dari hasil penelitian ini di peroleh hasil yaitu: 1) latar belakang menjadi
guru di marasah Diniyah Al-Muttaqiin yaitu adalah bisa menyalurkan ilmu-lmu
yang dimiliki dan mengajrakannya kepada santri yang belajar di madrasah agar
dapat mengerti pelajaran agama sejak dini. Dan juga ilmu yang dimiliki agar bisa
bermanfaat, dengan begitu tidakakan lupa dan ilmu tersebut juga bisa bertambah.
Motivasi yang ada pada guru madrasah berasal dari dalam dirinya dan juga dari luar
dirinya. Motivasi dari dalam dirinya yaitu niat subjek sendiri agar bisa bermanfaat
bagi orang lain. Dan sedangkan dari luar dirinya yaitu dukungan dari keluarga dan
orang sekitar serta nasehat-nasehat gurunya terdahulu. 2) Kebermaknaan hidup
pada guru yang mengajar secara sukarela di madrasah diniyah al-muttaqiin ialah
termasuk pada makna kerja. Kebermaknaan sebagai pengajar di madrasah bagi para
mengajar di madrasah ialah sebagai ibadah dan perjuangan untuk agama.
Melaksanakan sebuah amanat yang diberikan kepada kita dan sarana untuk
memperbaiki akhlak. Mengajar di madrasah adalah sebuah tanggung jawab atas
ilmu yang ia miliki dan sebagai pewaris para ulama’ dan juga sebagai hiburan
karena ia bisa belajar sambil bermain dengan para santri.
Tidak tersedia versi lain