Text
Proses Penerimaan Diri (Self Acceptance) Waria (Studi Fenomenologi Pada Lembaga Persatuan Waria Kadiri)
Penelitian ini dilatar belakangi oleh munculnya fenomena mengenai eksistensi waria di Kediri dalam berbagai event dan kegiatan sosial. Waria yang termasuk dalam transgender dan bagian dari LGBT dalam perkembanganya, Psikologi sebagai ilmu tentang perilaku manusia melalui PPDGJ (Panduan Penggolongan Diagnostik Gangguan Jiwa) II tahun 1983 & III tahun 1993 telah menyatakan bahwa LGBT bukanlah merupakan gangguan kejiwaan dan dianggap sebagai aktivitas normal. Namun pernyataan tersebut tidak lantas dapat diterima begitu saja mengingat mayoritas masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai religiusitas dan norma adat. Waria atau transgender yang termasuk dalam LGBT hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai gender ketiga selain pria dan wanita. Hal ini memantik rasa ingin tahu peneliti mengenai proses penerimaan diri (Self Acceptance) waria sehingga mampu eksis diantara beragam penerimaan dari masyarakat. Sehingga dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses penerimaan diri waria tersebut. Sebab, gambaran diri yang positif harus diawali dengan penermaan diri.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi dan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti mengambil subyek sebanyak 5 waria dari lembaga PERWAKA.
Penelitian ini berhasil mengidentifikasi proses penerimaan diri (self acceptance) waria. setiap waria mengalami proses yang berbeda-beda. Dlam teori fase respon psikologis Elisabeth Kulber Ross beberapa tahap yang dialami yaitu Daniel, Anger, Bargaining, Depression, dan Acceptance. Dalam prosesnya ada juga yang tidak melewati salah satu fase tersebut seperti fase Bargaining dan Depression. Selain itu penelitian ini menemukan tahapan lain yaitu tahap “pertentangan” dan tahap “konflik batin”. Ada pula subyek yang belum sepenuhnya menerima dirinya. Dari penelitian ini juga diketahui faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya proses penerimaan diri, yaitu datang dari penerimaan keluarga, pengendalian emosi, ekonomi dan terpenuhinya hasrat seksual.
Tidak tersedia versi lain