Text
Nasib rakyat Indonesia dalam era kemerdekaan
Kemerdekaan Indonesi ternyata tidak membawa kemakmuran dan kesejahteraan yang adil. Kekayaan yang sangat luar biasa besarnya hanya dinikmati oleh sekelompok kecil orang.
Dalam era kemerdekaan, bagian terbesar dari keseluruhan kekayaan alam bangsa Indonesia dieksploitasi habis-habisan oleh korporasi asing dengan beberapa gelintir bangsa Indonesia yang bersedia dijadikan kompradornya. Dulu, yang "merampok" kekayaan bangsa kita adalah perusahaan dagang VOC yang kemudian dilanjutkan serta diperkuat oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai penjajah. Saat ini, dalam era kemerdekaan, beberapa elite bangsa Indonesia yang dilindungi oleh pemerintahnya sendiri (yang menggantikan posisi VOC dan pemerintah Hindia Belanda), menghabisi kekayaan alam bangsa kita dengan perbandingan yang kurang lebih sama, yaitu bagian terbesar untuk asing dan bagian terkecil untuk bangsa Indonesia. Korporasi asingnya bukan lagi perusahaan-perusahaan Belanda, melainkan perusahaan multinasional dan transnasional yang lebih dahsyat skala dan volume "perampokannya".
Bukan hanya soal korporasi asing saja, buku ini juga mengulas di antaranya:
- Tonggak-tonggak keberhasilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
- Proses penjajahan dalam perundang-undangan dan kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh elite bangsa Indonesia sendiri
- Sistem ekonomi dan penerapannya di Indonesia
- Kasus liberalisasi yang melanggar konstitusi
- Pola kebijakan Indonesia yang menjurus pada liberalisme yang jauh
- Penghancuran melalui sistem keuangan
- Demokrasi yang kebablasan menjadi anarki dan kekalutan
- Solusi permasalahan bangsa
- Gerakan Nasional Kemerdekaan Kedua Pastinya, buku ini tidak layak dibaca oleh mereka yang mudah pesimis.
Setiap bangsa pasti pernah mengalami pasang surut kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, "zaman keemasan" tidak datang dengan sendirinya dan tidak tanpa biaya. Buku ini ingin merangsang generasi penerus untuk menerima pasang surut itu sebagai tantangan untuk bangkit kembali, untuk berjuang mewujudkan "Gerakan Kemerdekaan Kedua".
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Kebijakan ekonomi-politik dan hilangnya nalar / Kwik Kian Gie | cet.2 | 0 |
Pikiran yang terkorupsi/ kwik Kian Gie | cet.2 | 0 |