Text
Para pemburu masa depan
SINOPSIS
Bagi Surya Burhanudin, pendidikan haruslah diperjuangkan. Setiap anak harus mendapatkan fasilitas pendidikan terbaik supaya mereka mampu menjadi generasi penerus bermasa depan cerah. Baginya, kuliah di luar negeri adalah kewajiban. Bukan karena pendidikan di dalam negeri tak ada yang memadai, melainkan generasi muda harus memiliki kesempatan untuk bertemu dengan mahasiswa dari berbagai bangsa. Dengan demikian, generasi muda Indonesia akan mampu berkompetisi di ranah global.
Berbekal tekad tersebut, setelah pensiun dari perusahaan BUMN ternama di Indonesia, Surya mendirikan yayasan yang memfasilitasi anak-anak Indonesia untuk berkuliah ke Malaysia. Ia bahkan melakukan berbagai mediasi untuk mendapatkan bantuan beasiswa dan biaya hidup bagi para calon mahasiswa yang kurang mampu. Di luar dugaan, inisiatif Surya tak disambut gembira. Berbagai prasangka buruk mengarah kepadanya, mulai dari trafficking hingga menganggap Surya sebagai sumber dana yang bisa dimanfaatkan kapan saja.
Para Pemburu Masa Depan merupakan memoar Surya Burhanudin dalam upayanya memberangkatkan 500 pelajar Indonesia untuk kuliah ke luar negeri.
“Pak Surya orang yang helpful. Ia senantiasa berupaya dan tidak pernah menunjukkan kelelahan dalam mencari putra-putri Indonesia yang cerdas dan berbakat, terutama yang kurang mampu. Anak-anak ini difasilitasi untuk menempuh pendidikan di beberapa perguruan tinggi di Malaysia. Sebuah langkah mulia untuk membantu memperbaiki masa depan bangsa.”
—Aufa Sarkomi, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan
“Saya merasa sangat beruntung dan benar-benar berterima kasih kepada Pak Surya Burhanuddin. Karena beliaulah, banyak orang-orang yang impiannya untuk bisa melanjutkan belajar ke luar negeri menjadi nyata. Saya sangat kagum dengan prestasi, usaha, dan tujuan beliau dalam memajukan pendidikan anak bangsa.”
—Dendi Permadi, Multimedia Programmer di Taukala Sdn Bhd, Cyberjaya, Malaysia dan Kandidat Master di Multimedia University Cyberjaya, Malaysia
Pelajar Indonesia rata-rata unggul di bidang matematika, dibanding pelajar lokal di Malaysia. Ini karena kita tidak dibiasakan menggunakan kalkulator di kelas, sementara di Malasyia pelajar wajib membawa kalkulator. Itulah mengapa pelajar Indonesia mampu berprestasi maksimal
di sini.
—Ervin Susanti Permanasari, Consultant Agent di Sutherland Global Service dan pemegang Bachelor of Business Management di SEGI University, Malaysia
Tidak tersedia versi lain