Text
Proses Pengolahan Makanan Ringan Pada UD. Rajawali di Desa Cangkringan Kecamatan Bagor Kabupaten Nganjuk Prespektif Etika Produksi Islam
Pangan merupakan kebutuhan dasar dalam hidup manusia, meski di Indonesia telah diatur undang-undang Pangan, namun masyarakat masih belum mendapatkan makanan yang cukup terjamin keamanan dan mutunya. Problematika mendasar pengolahan makanan yang dilakukan masyarakat lebih disebabkan budaya pengolahan pangan yang kurang berorientasi terhadap nilai gizi, serta keterbatasan pengetahuan sekaligus desakan ekonomi sehingga masalah pemenuhan dan pengolahan bahan pangan terabaikan. Perlunyaetikadalam proses pengolahanharus di terapkan karena berkaitan dengan kepuasan dan perlindungan konsumen. Berbagai tahap proses pengolahan di lakukan oleh UD Rajawali, mulaidari proses pembuatan adonan, penggorengan, pengemasan, hingga tahap pemasaran produk. UD Rajawali merupakan usaha yang bergerak di bidang makanan ringan.
Penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan bagaimana proses pengolahan makanan ringan pada UD Rajawali di desa Cangkringan dan bagaimana proses pengolahan pada UD Rajawali menurut etika produksi Islam Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus di lapangan dan rancangan penelitian yang bersifat deskriptif. Adapun responden dalam penelitian ini yaitu produsen UD Rajawali, karyawan dan masyarakat desa Cangkringan. Dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Sedangkan untuk analisis data menggunakan reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan.Tahap akhir dari penelitian ini adalah mengadakan pengecekan keabsahan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah ketekunan pengamatan, triangulasi dan kecukupan referensial
Hasil penelitian ini adalah 1)proses pengolahan yang di lakukan oleh UD Rajawali sudah melalui beberapa tahap diantaranya yaitu proses pemanasan, proses pengurangan kadar air dan proses pendinginan. 2) dalam kaitannya dengan etika produksi Islam ada beberapa proses yang belum seuai yaitu a) kurangnya menjaga kebersihan dari produk tersebut terbukti adanya proses pengolahan dengan cara di injak-injak menggunakan kaki untuk meratakan adonan, b) belum adanya pemanfaatan limbah dengan baik sehingga masih merugikan masayarakat, c) adanya produk yang kembali dalam keadaan kadaluwarsa dan di olah kembali. Dari penyimpangan tersebut, masih ada penerapan etika produksi Islam yaitu produsen UD Rajawali sudah benar dari cara memperoleh bahan baku baik berupa bahan dari hewani yaitu usus ayam maupun dari bahan nabati yaitu tepung, kerecek dan bahan pelengkap lainnya. UD Rajawali juga sudah berinovasi yakni dengan cara menciptakan produk baru dari bahan dasar kerecek.
Tidak tersedia versi lain