Text
Studi Komparasi Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam yang Tersertifikasi dan yang Tidak di MTsN Kediri 2
Dengan adanya guru yang sudah tersertifikasi diharapkan dapat menjadikan guru, sebagai guru yang profesional. Sertifikasi guru merupakan sebuah terobosan dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, serta meningkatkan kesejahteraan dan jaminan finansial secara layak sebagai profesi sehingga ke depan semua guru harus memiliki sertifikat sebagai lisensi atau ijin mengajar. Pada kenyataanya saat ini guru yang sudah tersertifikasi belum dapat menjalankan amanahnya dengan sebenar-benarnya sebagaimana kriteria yang telah ditetapkan. Ada indikasi bahwa guru yang telah tersertifikasi tidak lagi seproduktif ketika mereka belum mendapatkan tunjangan profesi. Untuk itu penulis tertarik untuk mendalami dan meneliti tentang Studi Komparasi Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam yang Tersertifikasi dan yang tidak di MTsN Kediri 2, dengan rumusan masalah 1) Bagaimana kinerja guru PAI yang tersertifikasi di MTsN Kediri 2? 2) Bagaimana kinerja guru PAI yang tidak tersertifikasi di MTsN Kediri 2? 3) Adakah perbedaan yang terjadi antara kinerja guru PAI yang tersertifikasi dan yang tidak? Sedangkan tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis. Adapun yang mendasari hipotesis adalah peneliti berasumsi bahwa kinerja guru PAI yang tersertifikasi lebih baik, daripada guru yang tidak tersertifikasi. Berdasarkan Factors Hygiene dimana factor ini merupakan faktor pemelihara yang diperlukan untuk menghindari ketidakpuasan, dengan menghindari factor ketidakpuasan, hal ini akan mempengaruhi kinerja, atau bahkan meningkatkan kinerja di tempat kerja. Dan teori selanjutnya adalah Teori Kebutuhan McClelland, menekankan pentingnya kebutuhan berprestasi. Dengan semangat berprestasi maka akan meningkatkan kinerja.
Penelitian ini menggunakan pendekatan komparatif. Pengumpulan data dilakukan dengan angket. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh (sensus). Sampling jenuh (sensus) adalah teknik pengambilan sampel apabila populasi digunakan sebagai sampel. Sampel jenuh dilakukan bila populasinya relative kecil yakni kurang dari 30 orang. Dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah 6 guru PAI yang belum tersertifikasi dan 9 guru PAI yang sudah tersertifikasi di MTsN Kediri 2. Analisis data dengan rumus t-test independent.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Ada perbedaan antara kinerja guru PAI yang tersertifikasi dan yang tidak di MTsN Kediri 2, dengan thitung (6,704) > ttabel 5% (1,782) dengan df 13. Hal ini juga terlihat dari hasil angket penelitian yang menunjukkan bahwa data kinerja guru yang tersertifikasi memliki rata-rata sebesar 87,56 sedangkan rata-rata kinerja guru yang tidak tersertifikasi sebesar 68,67. Hal diatas dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan kinerja guru yang tersertifikasi dan yang tidak tersertifikasi dimana guru yang tersertifikasi memiliki presentase indicator kinerja yang lebih baik daripada guru yang tidak tersertifikasi.
Tidak tersedia versi lain