Text
Filsafat ilmu : Perspektif barat dan islam
Kebutuhan terhadap buku Filsafat Ilmu yang komprehensif dan sesuai dengan ajaran Islam, dirasakan semakin mendesak. Saat ini. banyak mahasiswa dan sarjana Muslim menerima kuliah Filsafat Ilmu yang menolak wahyu sebagai sumber ilmu. sehingga ilmu hanya dibatasi dari sumber-sumber panca indera (empiris) dan akal (rasional). Padahal, dalam Islam, ilmu adalah hal yang sangat mendasar yang dapat mengantarkan seseorang kepada keimanan yang benar. Karena itu, buku ini menjadi salah satu jawaban terhadap kebutuhan tersebut.
(Prof.Dr.Didin Hafidhuddin, Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor).
Kuatnya dominasi sekularisme - yang menolak campur tangan agama -- dalam bidang keilmuan kontemporer turut berpengaruh dalam perumusan konsep Filsafat Ilmu yang diajarkan di perguruan tinggi saat ini. Sudah saatnya sarjana Muslim mendapatkan haknya untuk belajar konsep ilmu secara benar, yang mengantarkannya kepada pengenalan dan kecintaan terhadap Allah, kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, serta penguatan keyakinan dan kebahagiaan hidup. Semoga buku ini dapat memenuhi harapan itu.
(Dr. Adian Husaini, dosen mata kuliah Islamic Worldview dan Filsafat Ilmu di Program Pasca Sarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor).
Para ulama Islam telah terbukti mampu menyatukan sains-sains yang diterima dari Yunani, Persia dan India seperti kedokteran, astronomi dan matematika ke dalam skema epistemik Islami. Proses penyaringan dan pemilahan, pencetakan-ulang dan pemurnian sebelum asimilasi dan apropriasi bahan-bahan keilmuan asing yang panjang dan rumit inilah yang disebut Islamisasi.
(Dr. Syamsuddin Arif. dosen CenterforAdvanced Studies on Islam, Science, and CivilizationlCASIS - Universiti Teknologi Malaysia).