Text
Narasi Kehidupan Teater : Pilihan untuk terus bertahan dan merawat idealisme
Bila selama ini publik mengira bahwa teater adalah dunia yang meng'alienasikan' diri dari realitas sekitar, hal tersebut tidak berlaku bagi Teater IDEoT. Ia tidak hanya jadi sajian di ruang - ruang tertutup, peran tidak hanya sekedar menjadi topeng, hiburan, dan berharap applause dari para audience. Memang demikianlah seharusnya, teater harus tetap berpijak pada kebenaran, realitas, dan sosial, karena ia merupakan "penjaga kehidupan".
Melalui "tangan besi" Lekboss (Moehammad Sinwan), Teater IDEoT lahir, bermetamorfosa, dan berkembang menjadi kupu - kupu indah yang hinggap di benak masyarakat Kota Malang, khususnya di wilayah Seni dan Teater. Berbagai macam penghargaan dan prestasi yang diraih tidak hanya kebetulan belaka, ia melalui proses jatuh-bangun, merangkak, berjalan, hingga berlari, lalu ia terjatuh karena memang situasi sekitarnya menghendaki untuk jatuh. Lalu, ia merangkak lagi, berjalan, dan berlari dengan tetap memperjuangkan idealismenya.
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Meniti jalan kearifan politik Umar bin Abdul Aziz : perjuangan idealisme politik islam dalam praktik/ Rohadi Abdul Fatah | 0 |