Text
Al-Umm : Kitab induk fiqih islam #1
Imam Syafi’i lahir di Gaza,Palestina 150 H (767 M). Nasab murid dari Imam Malik ini bertemu dengan Rasulullah pada Abdul Manaf. Sepeninggal ayahnya,ibu dan pamannya membawa Imam Syafi’i pindah ke Mekkah. Pada usia 15 tahun ia sudah mendapat ijazah untuk memberikan fatwa. Setelah bertahun-tahun di Madinah,ahli bahasa ini pindah ke Baghdad untuk mengajar.
Setelah bolak-balik Baghdad-Mekkah,ia menetap di Mesir hingga meninggal pada 204 H (821 M).
Tidaklah berlebihan jika Imam Syafi’i menamai kitabnya Al-Umm yang berarti kitab induk . Pesoalan-persoalan fiqaih keseharian mulai dari ibadah ,munakahah,muamalah,dan siyasah diuraikan detail dengan dalil-dalil yang bersumber dari Al-Qur’an,As-sunnah,Ijma,dan Qiyas dalam kitab yang menjadi rujukan utama ahlu Sunnah wal jama’ah yang bermazhab Syafi’iyah ini. Bukan hanya itu,ulama-ulama sesudahnya pun menempatkan kitab ini sebagai rujukan utama dalam mengembangkan fatwa-fatwa fiqih kontemporer.
Betul bahwa kitab Al-Umm ini menjadi rujukan setiap muslim yang bermazhab Syafi’iyah. Akan tetapi,siapa pun sesungguhnya perlu mempelajari ,mengkaji,dan memahami fatwa-fatwa Imam Syafi’i yang ada dalam kitab ini. Sebagai pijakannya,kita laksanakan pesan Imam Syafi’i yang mengatakan bahwa, “ Jika sebuah hadis bertentangan denagan perkataanku ,maka buanglah perkataanku di belakang tembok.” Tentunya lebih-lebih lagi bila bertentangan dengan Al-Quran.
Bila semua mengedepankan Al-Quran dan As-Sunnah,maka tidak akan ada lagi perselisihan diantara umat Islam hanya karena perbedaan pemahaman. Insya Allah
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Al-Umm : Kitab induk fiqih islam #2 | Cet. 1 | 0 |