Text
Penjara-penjara kehidupan
Manusia, masterpiece penciptaan di seantero semesta, diciptakan dengan akal—yang dengannya manusia diharapkan memenuhi tujuan penciptaan: “Aku menciptakan segala sesuatu untukmu, dan engkau untuk-Ku” (Hadis Qudsi).
Namun, adakah manusia selalu menyadari tujuan mulia penciptaan itu? Ataukah ia lebih sering terjebak di titik buta (blind spot) yang hanya membuatnya berputar-putar dan akhirnya terperangkap dalam penjara kehidupannya sendiri? Sufi besar Jalaluddin Rumi menyitir keadaan manusia ini dalam syairnya:
sekian lama engkau terpenjara di kolam kecil
padahal di sinilah Aku, samudra meruah
kemarilah, menyatu dengan-Ku
tinggalkan segala kebodohan dunia,
ikutlah bersama-Ku.
Dalam buku ini, Prof. Komaruddin Hidayat mencoba memaparkan apa saja Penjara-Penjara Kehidupan yang membelenggu kita dari mencapai kebahagiaan sejati, yang tak lain adalah tujuan penciptaan kita—pengabdian kepada-Nya.
Tentang Komaruddin Hidayat:
Lahir di Magelang, Jawa Tengah, 18 Oktober 1953. Alumni pesantren modern Pabelan, Magelang (1969) dan pesantren al-Iman, Muntilan (1971). Menyelesaikan Sarjana Muda (BA) di bidang Pendidikan Islam (1977) dan Sarjana Lengkap (Drs.) di bidang Pendidikan Islam (1981) di IAIN Jakarta. Meraih doktor di bidang Filsafat Barat di Middle East Techical University, Ankara, Turkey (1990). Menulis di berbagai media massa. Dosen pada Fakultas Pasca Sarjana IAIN Jakarta (sejak 1990); dosen pada Fakultas Pasca Sarjana Universitas Indonesia (sejak 1992); dosen Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara (sejak 1993). Selain sebagai dosen, ia juga sebagai Dewan Redaksi majalah Ulumul Qur`an (sejak 1991); Dewan Redaksi jurnal Studia Islamika (sejak 1994); Dewan Editor dalam penulisan Encylopedia of Islamic World; dan Direktur pada Pusat Kajian Pengembangan Islam Kontemporer, IAIN Jakarta (sejak 1995). Sejak tahun 1990, ia merupakan salah satu peneliti dan dosen tetap Yayasan Wakaf Paramadina, Jakarta
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Pengantar harapan, penyemai karya | Cet. 1 | 0 |