Text
Implementasi Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 8 Kediri
Merosotnya tatakrama, tata pergaulan dan tata kehidupan siswa merupakan suatu masalah pendidikan yang harus dicermati dan diatasi. Siswa harus dibantu agar apa yang mereka terima dari sekolah dapat menjadi bekal guna menjadi anggota masyarakat yang mandiri dan mampu menghadapi masalah yang dihadapinya. Dalam kondisi seperti ini, Kurikulum 2013 sangat penting untuk membantu siswa mengatasi masalah yang dihadapinya. Penelitian ini bermaksud untuk: 1) Mengetahui pelaksanaan Kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 8 Kediri, 2) Mengetahui evaluasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 8 Kediri, 3) Mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi Kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 8 Kediri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tiga metode pengumpulan data, yaitu metode observasi partisipan, wawancara terstruktur dan dokumentasi. Jenis penelitiannya adalah studi kasus. Teknik analisis datanya menggunakan teknik deskriptif dengan membuat gambaran yang sistematis dan faktual serta analisisnya dilakukan melalui tiga jalur yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk pengecekan keabsahan data menggunakan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan dan triangulasi. Dalam hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kurikulum ini sudah diterapkan secara bertahap sejak tahun pelajaran 2013-2014. Pembelajarannya menggunakan pendekatan saintifik dan menyentuh ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan, 2) Evaluasi pembelajaran PAI pada kurikulum ini adalah penilaian autentik menggunakan penilaian portofolio, penilaian proyek, penilaian antar teman, penilaian individu, penilaian kecakapan menanya, dan penilaian mengamati gambar, ulangan harian, UTS, UAS, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional dan ujian sekolah.dan lain-lain, 3) Faktor pendukung dalam implementasinya adalah ketersediaan sumber belajar dan fasilitas-fasilitas sekolah yang sudah memadai. Sedangkan faktor penghambatnya adalah ada guru yang lambat dalam beradaptasi, siswa masih pasif dalam proses pembelajaran, buku siswa dan buku guru telat, dan penilaian pada kurikulum ini lebih kompleks sehingga sehingga membutuhkan waktu lebih banyak dari pada penilaian KTSP.
Tidak tersedia versi lain