Text
Strategi Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Membentuk perilaku Disiplin Pada Siswa UPTD SMP Negeri 1 Mojo Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2016/2017
Penelitian ini dilaksanakan di UPTD SMPN 1 Mojo Kabupaten Kediri yang dilatar belakangi oleh adanya siswa yang tidak memiliki perilaku disiplin dengan melanggar tata tertib sekolah. Namun demikian tentunya ada suatu strategi yang dilaksanakan oleh guru BK dalam membentuk perilaku disiplin pada siswa di UPTD SMPN 1 Mojo Kabupaten Kediri.
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis pendekatan studi kasus. Dalam pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi, dimana ketiga komponen tersebut merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan guna memperoleh data dalam penelitian. Analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dengan perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan dan triangulasi.
Dari penelitian ini dapat digambarkan bahwa perilaku disiplin siswa sudah cukup baik namun masih perlu ditingkatkan lagi, berikut bentuk-bentuk kedisiplinan siswa UPTD SMPN 1 Mojo dari aspek kelakuan meliputi berperilaku sopan santun, menjaga kerukunan antar siswa, tidak membawa rokok dan merokok. Aspek kerajinan meliputi mengikuti KBM hinga selesai, mengumpulkan tugas tepat waktu, mengikuti upacara. Sedangkan dari aspek kerapian meliputi tidak berlebihan dalam memakai perhiasan dan berdandan, berseragam rapi sesuai ketentuan sekolah, menjaga kebersihan dan keindahan sekolah dan membawa kelengkapan sekolah. Bentuk-bentuk pelanggarannya yaitu datang terlambat, membolos, pergantian jam menghilang, tidak jujur, celana pensil, warna sepatu tidak hitam polos. Strategi guru BK dalam membentuk perilaku disiplin siswa dilakukan melalui fungsi BK yaitu fungsi pencegahan yang meliputi keteladanan,bekerjasama dengan orang tua siswa, bekerjasama dengan wali kelas, kerjasama dengan guru mata pelajaran, menjalin hubungan yang baik dengan siswa, menempelkan poster-poster yang berisikan himbauan dan larangan. Fungsi pengentasan yang diterapkan meliputi mencari data-data informasi tentang siswa dan permasalahannya, memberikan bimbingan individu dan kelompok, memberikan surat peringatan, pemanggilan orang tua dan fungsi pemeliharaan dan pengembangan menggunakan bimbingan klasikal. Faktor pendukung dalam membentuk perilaku disiplin siswa yaitu kerjasama semua warga masyarakat sekolah, orang tua yang ikut andil dalam pengawasan anknya, konferensi kasus, kunjungan rumah, sarana prasarana yang mendukung. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu siswa dari pondok karena sering terlambat, pengaruh lingkungan masyarakat yang kurang mendukung, guru BK adalah polisi sekolah.
Tidak tersedia versi lain