Text
Peran Dakwah Jama’ah Tabligh Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Islami Masyarakat Abangan Desa Boto Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban
Dewasa ini kita tahu bahwa umat Islam sedang dilanda krisis akidah. Gersangnya ruhani dan rendahnya spiritualitas, pasti membuat hati umat muslim simpatik. Sehingga sekarang ini, banyak bermunculan gerakan-gerakan Islam yang tujuannya ingin memurnikan dan mengembalikan aqidah umat Islam sesuai tuntunan ajaran Islam. Salah satunya adalah Jama’ah Tabligh. Jama’ah tabligh adalah salah satu gerakan Islam yang menyeru dan mengajak umat untuk senantiasa mengingat Allah SWT, kematian dan akhirat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa peran dakwah Jama’ah Tabligh dalam menanamkan nilai-nilai Islami masyarakat abangan Desa Boto Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban.
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif. Karena merupakan penelitan yang berusaha mendeskripsikan peran dakwah Jama’ah Tabligh dalam menanamkan nilai-nilai Islami masyarakat abangan Desa Boto Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban. Sedangkan jenis penelitiannya adalah studi kasus. Adapun pengumpulan datanya menggunakan tiga teknik, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan membuat gambaran secara sistematis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk pengecekan keabsahan data, peneliti melakukan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dan triangulasi.
Adapun penelitian ini menghasilkan temuan bahwa: kehadiran Jama’ah Tabligh dalam menanamkan nilai-nilai Islami masyarakat abangan di Desa Boto Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban memiliki peran yang cukup penting dalam penyebaran dakwah, sehingga dapat membawa perubahan pola hidup masyarakat Desa Boto menuju masyarakat yang lebih Islami daripada sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari kehidupan sebagian masyarakat yang dulunya berjualan towak, lambat laun mereka mulai berjualan legen, yang dulunya masih mempraktikkan ritual-ritual sesajen pada setiap jum’at wage di per-empatan jalan, lambat laun hal itu mulai hilang, yang dulunya senang sekali dengan tayuban, lambat laun sudah mulai berkurang, yang dulunya masih senang makan-makan di kuburan, lambat laun tradisi itu dipindah makan-makan ke masjid, dan yang dulunya masih enggan sholat jama’ah ke masjid, lambat laun mereka mulai ramai sholat berjama’ah ke masjid.
Tidak tersedia versi lain