Text
Upaya Guru PAI Sebagai Pendidik dalam Membina Akhlak Siswa di SMPN 1 Plosoklaten
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa siswa SMPN 1 Plsoklaten memiliki akhlak yang cukup baik meskipun bukan sekolah yang berlabel agama seperti madrasah tsanawiyah. Akhlak siswa dapat dilihat secara langsung dari cara berpenampilan siswa yang rapi, tidak melanggar peraturan sekolah dan cara berbicara siswa kepada guru yang sopan berbanding terbalik dari kenakalan remaja yang sering dijumpai dalam surat kabar maupun media masa.
Dalam pembinaan akhlak figur guru tentu tidak terlepas dari pembahasan karena guru merupakan salah satu pendukung pembinaan akhlak selain keluaraga dan lingkungan. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui upaya yang di lakukan guru PAI sebagai pendidik dalam membina akhlak siswa di SMPN 1 Plosoklaten. Responden penelitian ini adalah 2 guru PAI, 1 waka kesiswaan, 1 koordinator bimbingan konseling, dan 3 Siswa SMPN 1 Plosoklaten.
Hasil penelitian lapangan di SMPN 1 Plosoklaten mengungkapkan bahwa upaya guru PAI dalam membina akhlak melalui kegiatan keagamaan yaitu sholat dhuhur berjamaah, istighosah bersama, membaca Al-Qur’an, dan sholat jum’at. Untuk metode yang di gunakan yaitu metode cerita atau kisah, metode teladan, metode pembiasaan diri dan pengalaman, metode nasihat, metode hukuman. Sedangkan faktor pendukung dalam membina akhlak yaitu sudah memiliki mushola sendiri yang di gunakan untuk kegiatan keagamaan, sarana-prasarana kegiatan shalat lengkap, untuk faktor penghambat dalam membina akhlak yaitu informasi internet yang masuk ke sekolah, kehidupan orang tua siswa yang serba kekurangan sehingga kurang memperhatikan anaknya, siswa terlambat masuk kelas, kapasitas mushola terbatas, tempat wudhu yang juga terbatas.
Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukan bahwa upaya yang dilakukan guru PAI dalam membina akhlak siswa di SMPN 1 Plosoklaten sudah baik dan dapat mendorong siswa untuk memiliki pribadi yang lebih baik. Terkait metode pembinaan akhlak ada persamaan dan perbedaan antara metode di SMPN 1 Plosoklaten dengan metode pembinaan akhlak Abdurrahman An Nahlawi, Persamaanya teretak di metode kisah atau cerita, tauladan, dan pembisaan. Kemudian perbedaanya yaitu di SMPN 1 Plosoklaten terdapat metode nasihat dan metode hukuman, sedangkan metode pembinaan akhlak Abdurrahman An Nahlawi menggunakan metode hiwar atau percakapan, metode amtsal atau perumpamaan, pengambilan pelajaran dan peringatan, metode targhib dan tarhid.
Tidak tersedia versi lain