Text
Problematika Implementasi Pembelajaran Kurikulum 2013 dengan Pendekatan Saintifik pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Mojo
Kurikulum pendidikan nasional di Indonesia telah mengalami beberapa perubahan dan penyempurnaan. Perubahan dilakukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2013 mengimplementasikan kurikulum 2013 sebagai kurikulum penyempurna kurikulum KTSP. Dalam pembelajarannya, kurikulum ini menggunakan pendekatan saintifik. Pembelajaran ini tidak memandang hasil belajar sebagai tolok ukur namun yang dipandang sangat penting adalah proses pembelajarannya. Pembelajaran ini juga menekankan pada proses pencarian pengetahuan tidak hanya sekedar mentransfer ilmu saja. Dalam implementasinya kurikulum ini tentu mengalami beberapa problematika.SMPN 1 Mojo dipilih karena sekolah tersebut sudah menerapkan Kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 2016/2017. Karena kurikulum ini baru di sekolah tersebut tentu banyak terjadi problematika. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan fokus 1) implementasi pembelajaran Kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik pada mata pe;ajaran PAI di SMPN 1 Mojo 2) Problematika implementasi pembelajaran Kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik pada mata pe;ajaran PAI di SMPN 1 Mojo 3) Solusi yang diberikan sekolah untuk mengatasi problematika implementasi pembelajaran Kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik pada mata pelajaran PAI di SMPN 1 Mojo
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian diketahui bahwa implementasi pembelajaran Kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik pada mata pelajaran PAI di SMPN 1 Mojo sudah dapat berjalan. Sebelum memulai pembelajaran guru terlebih dahulu menyusun perencanaan pembelajaran. Pembelajaran di dalam kelas sudah sesuai dengan ketentuan pendekatan saintifik dimana ada unsur mengamati, menanya, mengeksplor, mengasosiasi dan mengkomunikasikan dalam pembelajaran. Saat pembelajaran berlangsung guru mengamati sekaligus menilai aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Problematika yang terjadi yaitu guru masih kesulitan mengkondisikan kelas dan kesulitan selama proses penilaian, peserta didik mengalami kesulitan selama proses mengamati, mengeksplor dan mengasosiasi; media pembelajaran belum lengkap. Sekolah memberikan solusi dari permasalahan tersebut dengan workshop setiap satu semester dan MGMP dua minggu sekali.
Tidak tersedia versi lain