Text
Strategi humas dalam meningkatkan citra smk pawyatan daha 1 kota kediri
Humas merupakan usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara satu badan atau organisasi dengan masyarakat melalui suatu proses komunikasi timbal balik atau dua arah. Hubungan yang harmonis ini timbul dari adanya mutual understanding, mutual confidence dan image yang baik. Strategi adalah menyampaikan tentang pembaruan yang dilakukan oleh perusahaan. Citra adalah hasil evaluasi dalam diri seseorang berdasarkan persepsi dan pemahaman terhadap gambaran yang telah diolah, diorganisasikan, dan disimpan dalam benak seseorang. Strategi kehumasan dalam rangka meningkatkan citra terkait dengan kepercayaan dari masyarakat.
Penelitian dan menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan tiga metode pengumpulan data yaitu observasi, yang mana peneliti menjadi observasi partisipan, wawancara mendalam (indept interview) yang mana informan dari penelitian ini adalah wali murid, siswa-siswi, humas SMK Pawyatan Daha 1 Kota Kediri, dan selanjutnya dokumentasi. Untuk menganalisis data peneliti menggunakan teknik Analisis Miles dan Huberman dengan membuat gambaran yang sistematis, faktual dan analisisnya dilakukan melalui tiga jalur yaitu data, penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi kehumasan dalam rangka meningkatkan citra sekolah di SMK Pawyatan Daha 1 Kota Kediri dapat terlihat dari beberapa strategi humas, yaitu: strategi humas sebagai komunikator, strategi humas sebagai pembina hubungan baik, dan strategi humas sebagai pembentuk citra positif sekolah. Media humas yang digunakan Sekolah SMK Pawyatan Daha 1 Kota Kediri adalah media komunikasi secara langsung maupun tidak langsung. Kemudian kendala yang dihadapi humas dalam rangka meningkatkan citra Sekolah SMK Pawyatan Daha 1 Kota Kediri adalah kurangnya personil humas dimana wakil kepala humas di SMK Pawyatan Daha 1 Kota Kediri dalam melakukan program kerja yang telah ditetapkan. Personil humas sering berganti dengan seiring pergantian wakil kepala sekolah, seharusnya wakasek humas itu dipegang oleh personil yang benar-benar mengetahui seluk beluk kehumasan dan jabatannya tersebut harus dalam waktu yang relatif lama, karena jika ada program kerja yang belum terselesaikan dari wakasek humas yang lama dan diganti dengan wakasek humas yang baru, program kerja wakasek humas lama yang baru berjalan itu harus terhenti karena kendala pergantian personil humas.
Tidak tersedia versi lain