Text
Budaya selawat sebagai fenomena religiositas pada grup rebana abu nawas dusun tegalrejo plemahan kediri : studi living hadits
Penelitian mengenai budaya selawat sebagai fenomena religiositas pada grup rebana Abu Nawas Dusun Tegalrejo Plemahan Kediri, didasari atas ketertarikan peneliti untuk mengungkap bahwa grup rebana Abu Nawas yang dikenal sebagai pelantun selawat dangdut (selawat dikolaborasikan dengan dangdut) tidaklah hanya sebagai hiburan semata, namun sebagai pengamalan dari hadis perintah untuk berselawat kepada nabi Muhammad SAW sekaligus untuk berdakwah di daerah tersebut. Penelitian ini dimaksudkan untuk 1). Menjelaskan ekspresi religiositas grup rebana Abu Nawas dalam pengamalan hadis perintah berselawat, 2). Menjelaskan motivasi dan tujuan grup rebana Abu Nawas serta pengaruhnya terhadap kehidupan pribadi maupun sosial.
Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, yakni pendekatan dan penelitian ilmiah dalam meneliti fakta religius yang bersifat subjektif serta pikiran, perasaan, ide-ide, emosi, pengalaman, dan sebagainya dari seseorang yang diungkapkan dalam tindakan luar, yaitu perkataan dan perbuatan. Pendekatan ini juga termasuk di dalam pendekatan yang ditawarkan pada metode living hadis. Living hadis yaitu suatu tradisi yang dilakukan di dalam masyarakat yang mana tradisi tersebut didasarkan pada sebuah hadis.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa 1). Ekspresi religiositas grup rebana Abu Nawas dalam pengamalan hadis perintah berselawat ada tiga macam, yakni selawat bergenre islami (selawat yang diiringi musik bernuansa islam), selawat dangdut (kolaborasi antara selawat dengan dangdut), selawat campursari (kolaborasi antara selawat dengan tembang-tembang campursari). 2). Motivasi adanya grup rebana Abu Nawas adalah sebagai wujud kecintaan terhadap nabi Muhammad SAW, sedangkan tujuanya adalah untuk berdakwah dan memberi wadah bagi pemuda agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan negatif. Manfaat yang dirasakan oleh anggota grup rebana Abu Nawas maupun masyarakat kebanyakan sama yakni merasa tentram dengan berselawat. Namun ada salah satu anggota grup rebana yang merasakan pintu rezekinya semakin terbuka dengan berselawat. Selain menimbulkan dampak positif Abu Nawas juga memiliki dampak negatif yakni bagi internal : timbulnya hubungan yang terlalu dekat antara laki-laki dan perempuan, keluar yang larut malam, terjadinya perbenturan pendapat di dalam grup, bagi eksternal : masyarakat merasa terganggu dengan suara-suara musik yang ditimbulkan oleh grup rebana Abu Nawas ketika latihan malam hari.
Tidak tersedia versi lain