Text
Self regulated learning santri putri penghafal Al-Qur'an di Pondok Pesantren Putri Tahfizhil Qur'an Lirboyo Kediri
Kata Kunci : Self Regulated Learning Santri Putri Penghafal Qur’an, Di Pondok Pesantren Tahfizhil Qur’an Lirboyo Kediri
Al-Qur’an merupakan mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW.dan menjadi pedoman bagi seluruh umat islam. Usaha-usaha untuk menjaga dan memelihara al-Qur’an oleh sebagian umat islam terus berlanjut dari zaman sahabat hingga zaman sekarang dengan cara menghafalkannya. Dalam proses menghafalkan Al-Qur’an seorang santri tidak hanya menggunakan ingatannya. Melainkan mereka juga harus memiliki niat dan tekad yang benar. Oleh karena itu diperlukannya pengaturan diri dalam belajar (Self Regulated Learning). Self Regulated Learning menekankan pentingnya tanggungjawab personal dan mengontrol pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan yang diperoleh.
Penelitian ini menggunakan landasan teori self regulated learning. Metode kualitatif deskriptif yang merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Sumber data utama pada penelitian ini adalah santri putri penghafal al-Qur’an di P3TQ Lirboyo Kediri. Sedangkan sumber data sekunder berupa buku dan jurnal penelitian mengenai self regulated learning dan data santri penghafal Qur’an. Analisis data yang digunakan adalah analisi yang dikembangkan Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan.
Dari penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut: santri putri memiliki self regulated learning yang baik dari Kognisi, dalam hal ini santri mampu merencanakan, menetapkan tujuan, mengatur, memonitor diri dan mengevaluasi dirinya dalam beragam kegiatan dan belajarnya. Motivasi, dengan adanya sharing antar teman atau senior yang telah khatam al-Qur’an ini memunculkan semangat baru dalam diri individu. Yang mana individu lebih dapat merasakan keyakinan diri dan kepercayaan diri yang tinggi dalam dirinya. Memiliki atribusi diri dan lebih berminat pada tugas-tugasnya.Perilaku, dalam hal ini santri telah mampu memilih, menstruktur, dan menciptakan lingkungan belajar yang optimal menurut individu mereka masing-masing. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi santri untuk melakukan self regulated learning lebih dominan pada faktor individu. Namun ada salah satu informan melakukan self regulated learning karena memang lingkungan pondok pesantren sangat mendukung bagi santri putri yang menghafal al-Qur’an.
Tidak tersedia versi lain