Text
Bertahan Di Tengah Perubahan : Pesantren salaf, kiai dan kitab kuning
Ketika mendengar nama "pesantren salaf", maka yang tergambar dibenak kita adalah lembaga pendidikan tradisional Islam yang kuno, terbelakang, kolat, kumuh, dan laa yamuutu walaa yahyaa (tidak bermutu dan tidak bebaya). Bhkan Karel A. Steenbrink meramalkan yang lebih terartur dan modern, maka pesantren salaf akan ditinggalkan oleh masyarakat. Pesantren salaf tidak akan laku. Pesantren salaf akan segera mendekati liang lahat.
Benarkah demikian?
Buku ini akan menjawabnya. Disini akan diuraiakn bagaimana cara pesantren salaf menjaga eksistensinya. Bgaimana mereka bertahan ditengah derasnya arus pendidikan modern-sekunder. Bagaimana mereka tetap setia dengan tradisi hafalan, lalaran, setoran, tahlilan, manaqiban, tirakat, ta'ziran, mayoran, ro'an, mutih, ngrowot, ngliwet, dala'il, pen tutul, ziarah kubur, tapi pada saat yang sama mereka mendirikan perguruan tinggi atau bekerjasama sengan universitas luar negeri.
Dengan bahasa yang ringan dan mudah dicerna, buku ini menyajikan data-data dan fakta-fakta yang mengejutkan, dan-bisa jadi-belum pernah anda pikirkan sebelumnya.
Selamat membaca!
Tidak tersedia versi lain