Text
Politik Kenegaraan : Pemikiran-pemikiran Al-Ghazali dan Ibnu Taimiyah
Orisinilitas dan kejernihan pemikiran politik al-ghazali dan ibnu taimiyah sangat teruji, terbukti pemikiran ke dua tokoh ini dijadikan rujuakan oleh sebagian akar politik barat dan timur.Al-ghazali, misalnya, dalm menyikapi penguasa yamh ada lebih cenderung bersikap akomodatif dan kompromistik. Ia lebih cenderung membahas bagaimana menata isi dari membongkar wadah yang ada.Begitu juga dalam hal merumuskan dasr negara ,ia lebih menekankan aspek substansial ajatran agama dari pada segi -segi simbol formallistik.Ia sangat tidak setuju, jika islam secara legal foemal dijadikan sebagai dasar negara.Pemikiran politik ibnu taimiyah tidak kalah menariknya dengan al-ghazali.Mengenaai formasi dasar negara sikapnya sama dengan al-Ghazali, yakni lebih menekanka aspek subtansial ketimbang terjebak pada aspek simbol formalistik. Tapi dalam hal menyikapi penguasa ia lebih cenderung reaktif dan konfrontatif.IA lebih suka melakukan perubahan secara revolusioner ketimbang secara akomodatif dan kompromistik. Barang kali sangat menarik jika pemikiran kedua tokoh tersebut ditelaah kembali dan di kaji secara cermat, paling tidak ,sebagai wawasan dan bahan untuk menata format politik dan pola kenegaraan ideal, ketika format politik dan pola kenegaraan yang sudah ada tidak kondusif di komunitas masyarakat.