Text
Psikologi keluarga
Di tingkat masyarakat rnanapun, keluarga merupakan rujukan
keberhasilan dan kebahagiaan. Seseorang mungkin gagal
dalam karir social, tetapi jika ia sukses dan berbahagia dalam
kehidupan keluarganya, maka ia tetap dipandang sebagai
orang yang sukses. Sebaliknya ada orang yang sukses dalarn
karir sosial, tetapi kehidupan keluarganya berantakan, maka
orang itu tetap dipandang sebagai orang yang gagal. Nah
membangun keluarga tidak cukup hanya dengan hitungan
rasional dan matematis. Hitungan psikologis justeru merupa-
kan faktor yang paling penting dalam membangun keluarga
bahagia, karena hubungan dalam keluarga bersifat intens,
berlangsung lama dan terus menerus, ada seorang tokoh
terpelajar dan dihormati masyarakat tetapi justeru tidak
dihormati isterinya, Setiap kali isteri diberi nasehat, sang isteri
selalu marah, padahal nasehat yang sama selalu tepat jika
diberikan kepada orang lain. Ternyata sang isteri bukan menilai
nasehat suaminya salah, tetapi ia tidak mau diperlakukan
sebagai orang lain. la merasa sebagai belahan jiwa suami
tercinta, bukan orang lain. la tahu bahwa nasehat suami sangat
Iogis, tetapi psikologi seorang isteri sebagai obyek sangat
subyektip dimana aspek kognitipnya terdesak oleh aspek
afektipnya.
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Psikologi Keluarga/ oleh : Save M. Dagun | cet.1 | 0 |
Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender / Mufidah | Cet. 1 | 0 |