Text
Bijak memberdayakan uang plastik : Menuju cashless society
Di negara maju seperti Jerman, pelajar dan mahasiswa lokal maupun asing sudah terbiasa pada 2 cara pembayaran: cash (tunai) dan cashless (non-tunai/kartu). Pembayaran cash umumnya untuk transaksi kecil, sementara cashless untuk semua transaksi. Jakarta sedang menuju masyarakat tanpa uang tunai (cashless society), suka atau tidak suka. Walaupun belum terintegrasi antara satu uang plastik dengan uang plastik lainnya, namun upaya mengintegrasikannya bukan tidak diupayakan. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menganggap menggunakan uang plastik akan mengurangi praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Di jajaran Pemda DKI Jakarta, pembayaran kewajiban kepada pihak ketiga dilakukan dengan transfer bank sehingga dana yang dibayarkan sampai kepada yang berhak.
Untuk memudahkan masyarakat melakukan transaksi, hampir tiap merchant di Jerman menyediakan mesin ATM, yang bukan hanya bisa menarik uang tunai tetapi juga memasukkan uang atau berfungsi sebagai CDM (Cash Deposit Machine). Mesin CDM ini bukan hanya bisa menerima uang lembaran euro tetapi juga recehan hasil memulung kaleng dan botol bekas. Mesin ATM-nya pun bisa menarik berbagai uang pecahan yang kita inginkan. Tidak seperti ATM di Indonesia.
Jakarta harus menatap masa depan dengan tidak lagi menunda-nunda penggunaan uang plastik secara terintegrasi, Mimpi SmartCard Bank DKI yang bisa dipakai transaksi apa saja akan mewujudkan Jakarta Cashless Society. Dengan demikian Jakarta akan sejajar dengan kota-kota besar dunia.
Selamat datang di dunia baru, Cashless Society.
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Uang dan Bank/ Iswardono | Ed. 4 | 0 |
Digital gold : bitcoin and the inside story of the misfits and millionaires trying to reinvent money | 1 | 1 |
Digital gold : the untold story of bitcoin | 1 |