Text
Hayy bin Yaqdzon : Manusia dalam asuhan rusa
Bismillah,,
Pernahkah kalian mendengar kisah Hayy Bin Yaqdzon?
Hayy Bin Yaqdzon adalah seorang manusia yang hidup dalam asuhan rusa. Dalam film-film kita mengenal tarzan, anak yang dibesarkan oleh gorila. (gorila apa monyet ya? Lupa,,, hehe)
Nah,, kisah ini lahir (kaya manusia aja ya, lahir,,) sebelum kisah tarzan. Bahkan kisah Hayy Bin Yaqdzon ini yang menginspirasi kisah tarzan dan yang serupa dengannya.
Kisah Hayy Bin Yaqdzon ini ditulis oleh Ibnu Tufail seorang filosof muslim dari Andalusia. (Andalusia tu mana ya? Coba cari di peta deh,,, ada gak? Hehe. Andalusia sekarang bernama Spanyol, pasti semua tahu Spanyol kan?)
Sebagai seorang muslim, kita harus mengetahui kisah ini karena sebagai seorang muslim masa mengetahui kisah tarzan yang ditulis oleh orang barat tetapi tidak mengetahui kisah Hayy Bin Yaqdzon yang ditulis oleh ilmuan muslim tidak diketahuinya. Apa kata dunia?
Hayy Bin Yaqdzon adalah manusia yang hidup di pulau Wak-wak. Hayy Bin Yaqdzon dibesarkan oleh seekor rusa tetapi Hayy bisa mengenali yang Haq (ALLOH SWT) walaupun tidak bertemu dengan manusia. Subhanalloh,,
Kisah Hayy ini dibagi menjadi tujuh fase,,
Fase pertama, dimulai dari masa pengasuhan, penjagaan induk rusa hingga Hayy kecil berusia tujuh tahun. Pada fase ini Hayy kecil sudah bisa membedakan suara binatang dan juga dapat menghitung jumlah binatang. Selain itu, Hayy juga sudah mengenal penutup tubuh dan senjata untuk menjaga diri.
Fase kedua dimulai ketika induk rusa mati. Dari kematian induk rusa ini, Hayy meneliti tubuh induknya untuk mencari tahu penyebab kematian ibunya. Setelah membedah tubuh induknya, Hayy menarik kesimpulan bahwa yang menggerakkan tubuh induknya adalah sesuatu yang bersemayam di dalam jantung. Dari penelitian ini juga Hayy mulai membagi jenis-jenis anggota badan serta tugas masing-masing anggota dan yang menggerakkannya.
Fase ketiga terjadi ketika Hayy menemukan api dan menguasai cara pengguanaannya.
Fase keempat ini Hayy mulai mengenal perbadaan antara tunggal dan majemuk benda dan ruh (jiwa) karena Hayy meneliti tentang penciptaan dan benda-benda.
Fase kelima ini Hayy meneliti yang diluar bumi seperti bintang, bulan. Hayy berfikir apakah alam ini lama atau baru. Dari hasil penelitian ini Hayy berfikir bahwasannya ada Al Wajibul Wujud (Yang Harus Ada=ALLOH SWT)
Fase keenam ini Hayy berpendapat bahwa kebahagiaan jiwa yang abadi dan kekal bisa tercapai jika jiwa itu bisa melakukan musyahadah(menyaksikan) Al Wajibul Wujud (ALLOH SWT).
Fase ketujuh Hayy berpendapat bahwa jika ia dapat bermusyahadah (menyaksikan) Al Wajibul Wujud (ALLOH SWT) secara terus menerus maka jiwanya akan mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan.
Berikut ini ada sebuah hadits yang berhubungan dengan musyahadah menurut Hayy:
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Pada suatu hari, Rasulullah saw. muncul di antara kaum muslimin. Lalu datang seorang laki-laki dan bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Iman itu? Rasulullah saw. menjawab: Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, rasul-rasul-Nya dan kepada hari berbangkit. Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, apakah Islam itu? Rasulullah saw. menjawab: Islam adalah engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun, mendirikan salat fardu, menunaikan zakat wajib dan berpuasa di bulan Ramadan. Orang itu kembali bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Ihsan itu? Rasulullah saw. menjawab: Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Dan jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia selalu melihatmu… (Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 10)
Nah, jadi bisa kita simpulkan bahwasannya musyahadah menurut Hayy adalah Ihsan menurut Rosululloh SAW.
Sekian cerita Hayy Bin Yaqdzon semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Cerita lebih lengkapnya dapat di baca di buku “Hayy Bin Yaqdzon” penerbitnya Navila.
(Ringkasan di ambil dari https://rismaelhuda.wordpress.com/2014/01/17/hayy-bin-yaqdzon-seorang-manusia-yang-hidup-dalam-asuhan-rusa/)
Tidak tersedia versi lain