Text
Jimat NU
Sehimpun tulisan tentang praktik sosial budaya sehari-hari: kuburan, kisah-kisah jenaka, majelis sastra, waria, ilmu laduni, internet, perempuan, pembuatan film, alat transportasi, kehidupan petani, dan lain sebagainya. Akan tetapi, bukan sembarang himpunan tulisan biasa, melainkan menyiratkan cara pandang baru dalam memperkarakan realitas sosial yang sebelumnya dianggap remeh, usang, dangkal, kusam, tak menguntungkan hingga cenderung dilupakan, menjadi sesuatu yang menarik, penuh makna, kritis, menggelitik, dan barangkali provokatif. Sebuah usaha untuk memberangus jarak antara "berpikir" dengan "masalah kehidupan", antara 'teks-teks agama' dengan 'praksis keseharian'.
Tradisi pesantren merupakan akar kultur NU; dan basis tradisi pesantren adalah tradisi tulisan, tradisi kitab. Ringkasnya, 'jimat' NU adalah tradisi literer. Tradisi literer merupakan pusaka NU--sumber ilham, ide, dan tindakan para pengikutnya.
Konon, kata 'jimat' merupakan abreviasi prokem dari ungkapan Jawa siji dirumat yang berarti 'satu (dan) ipelihara'. Jimat memiliki daya tersembunyi yang kuasa memendarkan tuah kekuatan. Dan denyut NU terawat sampai kini lantaran jimat NU masih berdaya menggerakkan kesadaran, lantaran tradisi tulisan masih merekahkan kepekaan atas kenyataan, memijarkan bara renungan, dan mengilhami tindakan.
Puspa ragam tulisan ini merupakan produk kolektif para pribadi yang lahir dan tumbuh dari pesantren atau lingkungan bertradisi santri. Pengalaman, kesaksian, dan pemikiran mereka meresapi sekujur risalah dalam buku ni. Muatan tulisan mereka beraneka dan dengan rupa topik yang lazim, aneh, tak terduga--seperti jimat yang bentuk dan pamornya beragam.
- Binhad Nurrohmat
Rasionalitas bukan tidak penting, tetapi ia sangat kerdil di hadapan kebenaran sejati. Analisis rasional, verifikasi ilmiah, hanya dua di antara media untuk memperoleh dan memastikan pengetahuan. Mengalami, jauh lebih meyakinkan daripada tahapan premis-premis pengantar.
- Hodri Arlev
Tidak tersedia versi lain