Text
Fiqih tradisi : cara baru memandang tradisi islam di Indonesia
Agama dan tradisi bagaikan dua sisi dalam kepingan sebuah koin. Dua hal yang bisa bertolak belakang, tetapi tak dapat dipisahkan. Ada tradisi yang memang sesuai dengan ajaran Islam. Namun, tidak sedikit yang ternyata bertentangan dengan aturan Islam, seperti perayaan nisfu Sya’ban dengan ritual mandi bersama di sungai dan ritual ziarah ke makam waliyullah dengan membawa sesajen dan membakar kemenyan.
Seperti apakah ritual malam nisfu Sya’ban yang diajarkan Rasulullah Saw.?
- Sebenarnya bolehkah melaksanakan acara tahlilan?
- Apakah bayi yang belum diaqiqah, akan “tergadai”?
- Bolehkah menyembelih seekor kambing saat mengaqiqahkan bayi laki-laki?
- Benarkah merayakan Maulid Nabi merupakan bukti kecintaan kepada Rasulullah Saw.?
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Fiqih tradisi : Menyibak keragaman dalam keberagaman | Cet. 1 | 0 |
Fiqih tradisi : Menyibak keragaman dalam keberagaman | Cet. 1 | 0 |