Text
Tasawuf dan tarekat: dimensi esoteris ajaran Islam
Bagian penting dari tujuan pendidikan nasional adalah mewujudkan manusia yang berakhlak dan bermoral. Berbicara moral tanpa tasawuf adalah omong kosong, demikian menurut Ibn ‘Arabi.
Dengan demikian, pengenalan ilmu tasawuf merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang, terlebih pengamalannya. Syekh Abdul Qadir aI-Jilani menyatakan bahwa barang siapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka faktor yang merusak amal lebih banyak daripada faktor yang memperbaikinya.
Oleh karena itu, motto ilmu amaliah-amal ilmiah (ilmu harus diamalkan-amal dapat bermakna kalau dilandasi ilmu) merupakan motto yang benar dalam tasawuf, karena di dalamnya terdapat keseimbangan antara ilmu dan amal.
Materi tasawuf ini disiapkan untuk bahan ajar dalam mata kuliah Agama dan Etika Islam, juga merupakan bahan diskusi bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Umum sebagai suplemen, dan bagi mahasiswa Perguruan Tinggi Agama (PTA) sebagai bahasan utama.
Disamping hal tersebut, tulisan ini diharapkan dapat memancing para pakar keagamaan dan mahasiswa agar mampu mengkritisi substansi kajian, kedalaman makna, dan keluasan wawasan yang ada di dalamnya, sehingga penulis memperoleh umpan balik yang positif untuk perbaikan buku ini, atau melahirkan tulisan sejenis yang lebih sempurna.
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Tasawuf dan tarekat : Studi pemikiran dan pengalaman sufi / Ris'an Rusli | ed.1.,cet.1 | 0 |