Text
Representasi kebudayaan islam dalam film animasi upin – ipin seri berpuasa (studi semiotika komunikasi charles sanders pierce)/ Dimas Agung Yanuar "
Kata Kunci: Representasi, Kebudayaan Islam, Film
Film animasi merupakan media baru dalam menampilkan sebuah informasi hiburan yang berbasis kebudayaan. Mungkin baru pada tahun–tahun ini banyak animator kita yang mulai tertarik membuat film animasi yang bertema lokal. Salah satu film animasi yang mempelopori munculnya film animasi yang bertema lokal adalah Upin – ipin. Dalam film ini beberapa kebudayaan lokal banyak ditampilkan secara menarik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis semiotik Charles Sanders Pierce objek penelitian dalam penelitian ini adalah Film Animasi Upin–ipin seri berpuasa. Dimana dalam menggunakan metode semiotika, setiap tanda akan mengacu pada sebuah objek dan untuk memahami tanda tersebut harus di interpretasikan.
Terdapat beberapa wujud kebudayaan Islam yang direpresentasikan dalam film ini yakni kebudayaan Islam yang berbentuk aktivitas dan kebudayaan Islam yang yang berwujud fisik. Kebudayaan tersebut diantaranya adalah tradisi memakan kurma setelah berbuka puasa, tradisi mengunjungi makam keluarga atau kerabat di hari raya Idul Fitri, tradisi memakan ketupat di hari raya Idul Fitri, tradisi memberi uang di hari raya Idul Fitri, tradisi halal bihalal di hari raya Idul Fitri, songkok, sarung, dan peci putih. Beberapa tradisi di atas memiliki kemiripan dengan kebudayaan Indonesia pada umumnya karena adanya kedekatan aspek geografis dan perkembangan bangsa Melayu sendiri yang dulunya pernah tinggal di wilayah Sumatra Barat yang dalam laporannya Laksamana Cheng ho pada 1409 yang menyebutkan bahwa Islam sudah berkembang di Malaka. Berdasarkan hal tersebut adanya kesamaan kebudayaan dari bangsa Melayu yang ada di Malaysia dan di Indonesia menjadikan kebudayaan Islam yang terepresentasikan memang cukup banyak memiliki kesamaan. Dari segi aktivitas hingga wujud fisik yang di dalamnya merupakan sebuah warisan akulturasi kebudayaan dari bangsa Melayu dan Islam.
Judul | Edisi | Bahasa |
---|---|---|
Semiotika dalam riset komunikasi | 0 | |
Semiotika komunikasi | cet. 3 | 0 |