Text
Efektivitas komunikasi interpersonal ustadzah dengan santri dalam pembelajaran juz amma terjemahan perkata di tpa baitul amin desa sambiresik kecamatan gampengrejo kabupaten kediri / Ida Safrida Nuraini
Kata Kunci: Efektivitas, Komunikasi Interpersonal, Pembelajaran Juz Amma Terjemahan Perkata.
Dalam penelitian ini, peneliti mefokuskan efektivitas komunikasi interpersonal ustadzah dengan santri dalam pembelajaran juz amma terjemahan perkata. Peneliti tertarik meneliti judul ini karena di TPA ini menggunakan metode pembelajaran Juz Amma terjemahan perkata, yang ternyata banyak santri yang belum bisa memahaminya. Mengapa peneliti memilih pembelajaran juz amma terjemahan perkata di TPA ini? Karena di TPA ini cara pengajaran juz amma terjemahan perkata dilakukan secara luas (makna gandul). Sedangkan di TPA lain, seperti TPA Al Ikhlas di Desa Gampeng cara pengajaran Juz amma terjemahan perkata hanya dilakukan secara formal (tidak makna gandul). Dimana komunikasi interpersonal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sering dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektif atau tidak efektif komunikasi interpersonal ustadzah dengan santri dalam pembelajaran Juz amma terjemahan perkata.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik analisis data menggunakan analisis Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Dari hasil observasi dan wawancara peneliti, menyimpulkan bahwa komunikasi interpersonal yang dilakukan antara ustadzah dengan santri dalam pembelajaran Juz Amma terjemahan perkata diketahui efektif karena mencangkup semua kualitas yang dikemukakan oleh Devito, Keterbukaan (openness), di mana kedudukan sebagai ustadzah atau pemegang kekuasaan tertinggi dalam TPA tidak mengurangi keterbukaannya kepada santri seperti dapat menerima masukan dari santri, menyampaikan informasi. Empati (empathy), di mana seorang ustadzah merasakan sesuatu seperti yang dialami santri-santrinya seperti ustadzah selalu memberikan hadiah atau beasiswa kepada santri yang mempunyai prestasi, ustadzah menikmati situasi atau suasana interaksi dengan santri. Sikap mendukung (supportiveness), Sikap positif (positiveness), dan Kesetaraan (equality).
Tidak tersedia versi lain