Text
Perumpamaan dalam al-qur’an: telaah terhadap ayat-ayat tentang karakteristik manusia / Nur Baiti
Kata Kunci: Al-Qur’an, Perumpamaan, Karakteristik, Manusia
Al-Qur’an sebagai bukti kebenaran Nabi Muhammad SAW memiliki berbagai keistimewaan, meliputi susunan bahasanya yang unik dan memesonakan. Keunikan gaya bahasa al-Qur’an dapat dilihat dari gaya bahasa yang digunakan dalam metode pengajaran dan penyampaian pesan-pesannya ke dalam jiwa manusia. Perumpamaan merupakan salah satu gaya bahasa yang digunakan al-Qur’an untuk menyampaikan pesan-pesannya. Dalam istilah ilmu al-Qur’an perumpamaan dikenal dengan istilah amthal, sedangkan dalam ilmu balaghah pembahasan tentang penyerupaan, perbandingan dan perumpamaan dikenal dengan istilah tashbih. Manusia merupakan tokoh sentral dalam al-Qur’an, karakteristik baik maupun buruk telah dilukiskan di dalam al-Qur’an dengan berbagai perumpamaan agar mudah ditangkap oleh indera sehingga mudah dipahami dan dijadikan pelajaran serta bahan renungan supaya mereka terbimbing ke jalan yang benar demi meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Penelitian ini bersifat kajian pustaka (library research) yang dilakukan dengan cara dokumentasi, yaitu mengumpulkan data dengan cara mencari dan menelaah data kualitatif yang sesuai dengan tema dari sumber primer dan sumber sekunder. Data primer yang digunakan adalah kitab al-Qur’an dan terjemahnya, kitab-kitab tafsir serta data-data yang berkaitan sebagai sumber sekunder. Adapun fokus penelitian ini adalah intepretasi ayat-ayat perumpamaan yang berkaitan dengan karakteristik manusia.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa perumpamaan dalam al-Qur’an merupakan salah satu bentuk gaya bahasa al-Qur’an dalam menyampaikan pesan-pesannya, berupa penggambaran sesuatu bentuk abstrak ke dalam bentuk konkret, sehingga dapat diterima oleh indera manusia. Bentuk gaya bahasa yang digunakan yaitu berupa tashbih sarih, tashbih dimniy, majaz mursal dan majaz isti’arah. Perumpamaan dalam al-Qur’an merupakan metode efektif untuk menyampaikan materi dakwah Islam agar mudah diterima dan dipahami oleh obyek dakwah. Perumpamaan karakter buruk manusia digambarkan dengan berbagai macam keadaan yang hina dan penuh dengan derita serta kesia-sian belaka. Sebaliknya perumpamaan karakter baik manusia digambarkan dengan ilustrasi yang menggugah hati karena adanya imbalan (pahala) berlipat ganda atas perbuatan baik yang telah dilakukan.
Tidak tersedia versi lain