Text
Unschooling Alternative:Sekitar Eksistensi Sekolah (Studi Analisis Alternatif Pendidikan Menurut Pemikiran Everertt Reimer)
ABSTRAK SKRIPSI
TAUFIKUR ROCHMAN, Dosen Pembimbing: MUHAMAD YASIN,S.A.g,M.Pd dan AHMAD TAUFIQ,S.Ag,M.Si.: Unschooling Alternative:Sekitar Eksistensi Sekolah : Studi Analisis Alternatif Pendidikan Menurut Pemikiran Everertt Reimer, Pendidikan Agama Islam, Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri, 2014.
Kata Kunci: Everett Reimer, Unschooling Alternative, Sekolah
Sekolah bagi masyarakat umum merupakan lembaga yang dapat menyelenggarakan pendidikan. Sekolah ini juga telah mendapatkan legitimasi dari masyarakat. Bahkan banyak fenomena yang terlihat di masyarakat yang cenderung menganggap bahwa keberhasilan itu tergantung pada jenjang sekolah, sehingga sekolah sangat diistimewakan. Padahal dalam kenyataannya, banyak fakta yang menunjukkan bahwa sekolah memiliki banyak permasalahan seperti diskriminasi, hingga korupsi. Kenyataan terkait sekolah itu banyak sekali mengundang kritik para pakar pendidikan, salah satunya adalah Everett Reimer.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kejelasan yang mendalam terkait pandangan Everett Reimer terhadap lembaga sekolah dan pandangannya tentang konsep penyelenggaraan pendidikan selain sekolah disamping itu juga akan menkontekskan dengan sistem pendidikan di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan melakukan penelitian kepustakaan (Library Research), di mana data-data diperoleh melalui telaah atas karya-karya tulis Everett Reimer dan sumber-sumber data lain yang relevan. Proses telaah itu dimulai dengan mengumpulkan karya-karya yang relevan, mendokumentasikannya serta melakukan analisis untuk memperoleh pemahaman yang utuh dan komprehensif. Sedangkan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah content analisys, induksi, deduksi, komparasi serta interpretasi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terungkap bahwa pemikiran Everett Reimer bukan berarti anjuran eliminasi atas sekolah sebagaimana difahami oleh banyak orang, akan tetapi Reimer menghendaki penghilangan kemapanan sekolah atau dengan kata lain posisi superior sekolah dilemahkan. Hal ini dikarenakan sekolah merupakan lembaga yang memiliki banyak sekali kelemahan-kelemahan sehingga mengalami kematian fungsinya sebagai lembaga pendidikan. Selanjutnya Reimer menyarankan untuk melakukan pengembangan atas kegiatan belajar yang lebih demokratis dan efisien dalam membelajarkan manusia, kegiatan belajar yang berdasar motivasi pribadi tanpa paksaan, tanpa diskriminasi maupun bentuk dehumanisasi lain. Sebagai tindak lanjut atas kritiknya terhadap sekolah, Reimer menawarkan sistem penyelenggaraan unschooling alternative yang terdiri dari empat macam bentuk yang saling berkaitan yakni pertama mengupayakan penyediaan jaringan benda, kedua penyediaan jaringan orang, ketiga penyediaan layanan yang memungkinkan seseorang menemukan partner belajar berupa jaringan teman sebaya yang cocok, dan keempat penyediaan layanan jaringan menuju para pendidik.
Tidak tersedia versi lain