Text
Upaya pengasuh dalam meningkatkan kemandirian anak di panti asuhan trisakti pondok pesantren mamba'ul hisan pesantren kota kediri / Nur 'Afifah
Afifah, Nur. 2014, Upaya Pengasuh dalam Meningkatkan Kemandirian Anak di Panti Asuhan Tri Sakti Pondok Pesantren Mamba’ul Hisan Pesantren Kota Kediri. Skripsi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri. Pembimbing (I) Dr. H. Ali Anwar, M. Ag, (II) Noer Hidayah, M. Si.
Kata Kunci:Pengasuh, Kemandirian, AnakAsuh
Topik penelitian dilatarbelakangi oleh adanya anak-anak yang dalam usia dini yang seharusnya mendapat pengasuhan secara utuh dari kedua orang tuanya, akan tetapi mereka banyak yang mengalami status yatim dan yatim piatu. Karena mereka jauh dari kedua orang tua maka mereka butuh adanya pengasuh yang dapat memberikan pengsuhan penuh secara lahir dan batin. Bagaimana pengasuh dapat mendidik anak menjadi generasi yang mempunyai teladan yang baik bagi masyarakat serta mampu hidup mandiri. Karenanya peneliti memfokuskan pada dua fokus masalah bagaimana teori pembiasaan yang dilakukan oleh pengasuh dalam meningkatkan kemandirian anak di Panti Asuhan Tri Sakti Pondok Pesantren Mamba’ul Hisan Kota Kediri dan bagaimana teori modelling yang dilakukan pengasuh dalam meningkatkan kemandirian anak di di Panti Asuhan Tri Sakti Pondok Pesantren Mamba’ul Hisan Kota Kediri.
Dalam penelitian skripsi ini peneliti menggunkan metode kualitatif, yang mana metode ini adalah memaparkan data-data penelitian. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghadirkan data deskriptif beberapa kata, tulisan atau lisan dari orang-orang atau pelaku yang dapat diamati. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengungkapkan daya deskriptif dari informasi tentang apa yang mereka lakukan, dan yang mereka alami terhadap fokus penelitian. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah wawancara, observasi partisipan dan dokumentasi. Secara analisis data dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta di lapangan dan mengkaitkannya dengan teori yang ada.
Skripsi ini berkesimpulan bahwa kemandirian anak dapat ditingkatkan dengan menggunakan teori modelling dan metode pembiasaan. Teori modelling ini dimunculkan oleh Albert Bandura, apa yang diungkapkan sesuai dengan apa yang ada di lapangan. Bahwasanya seorang yang diberikan teladan atau seorang anak yang melihat suatu model maka dia akan menirukan dan yang terjadi di lapangan adalah sama. Di Panti Asuhan Tri Sakti Pondok Pesantren Mamba’ul Hisan Pesantren Kota Kediri seorang pengasuh dalam upayanya meningkatkan kemandirian anak adalah dengan berbagai upayanya, diantaranya adalah pengasuh dengan memberikan contoh atau perilaku yang dapat dicontoh oleh anak-anak asuh sehingga menjadikan anak mampu melakukan apa yang telah dicontohkan oleh pengasuh dan uztadz-uztadzahnya.
Seiring dengan memberikan teladan maka pada upaya yang selanjutnya adalah dengan membiasakan anak-anak asuhnya melakukan tugas-tugasnya sendiri tanpa meminta bantuan orang lain. Dengan di biasakan setiap hari maka anak akan terlatih dan terbiasa melakukan hal-hal tersebut sendiri. Tak lain dari upaya yang dilakukan oleh pengasuh dalam meningkatkan kemandirian anak maka pengsuh juga mendapati adanya faktor pendukung dan juga faktor penghambat
Tidak tersedia versi lain