Text
Studi tentang pembinaan akhlak dan kemandirian anak tunagrahita melalui modelling dan pembiasaan di SLB Dharma Wanita Grogol Kediri / Fitri Arie Wulandari
Fitri Arie Wulandari, Dosen Pebimbing Drs. Moh. Irfan Burhani, M. Psi. dan Imron Muzakki, M. Psi.: Studi tentang pembinaan akhlak dan kemandirian anak tunagrahita melalui modeling dan pembiasaan di SLB Dharma Wanita Grogol Kediri, Pendidikan Agama Islam, Tarbiyah, STAIN Kediri, 2014.
Kata Kunci: Akhlak, Kemandirian, Modeling dan Pembiasaan
Pembinaan akhlak dan kemandirian anak tunagrahita sangat perlu dilakukan untuk menjadikan mereka manusia yang mampu mandiri, berperilaku baik dan dapat berinteraksi dengan masyarakat. Namun pembinaan akhlak dan kemandirian anak tunagrahita tidak hanya melalui penyampaian materi pelajaran dan proses menghafal materi saja. Akan tetapi, pembinaan akhlak dan kemandirian memerlukan keteladanan dan pembiasaan. Fokus penelitian dalam sikripsi ini adalah: 1) Bagaimana penerapan metode modeling dan pembiasaan dalam membina akhlak anak tunagrahita di SLB Dharma Wanita Grogol Kediri. 2) Bagaimana penerapan metode modeling dan pembiasaan dalam membina kemandirian anak tunagrahita di SLB Dharma Wanita Grogol. 3) Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam membina akhlak dan kemandirian anak tunagrahita di SLB Dharma Wanita Grogol Kediri.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kulitatif. Adapun jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dilanjutkan dengan analisis data dengan cara menelaah seluruh data yang telah diperoleh dengan cara reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan. Tahap terakhir adalah pengecekan keabsahan data melalui ketekunan pengamatan, trianggulasi, dan perpanjangan pengamatan guna memperoleh data dalam penelitian yang sesuai dengan kenyataan.
Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1) Penerapan metode modeling dan pembiasaan untuk membentuk akhlak diwujudkan oleh guru dengan memberi contoh yang baik dalam bertutur kata, berperilaku, berpakaian, menjaga kebersihan lingkungan, dalam pembelajaran shalat dan membaca Iqro’. Kemudian membiasakan siswa tunagrahita untuk melakukan ibadah shalat, berdo’a, bersalaman dengan guru dan membiasakan kejujuran. 2) Penerapan metode modeling dan pembiasaan untuk membina kemandirian anak tunagrahita, diwujudkan guru melalui pemberian contoh yang baik tentang tata cara merawat diri, menolong diri, mengurus diri, berkomunikasi dan bersosialisasi, serta mengajarkan keterampilan hidup. Selanjutnya guru membiasakan anak tunagrahita untuk selalu melakukan kegiatan yang berkaitan dengan program Bina Diri sesuai dengan kemampuan anak. 3) Faktor pendukung dalam pembinaan akhlak dan kemandirian anak tunagrahita di SLB Dharma Wanita Grogol Kediri meliputi kerja sama antar guru, kerja sama dengan orang tua, tersedianya sarana dan media pembelajaran. Sedangkan faktor penghambat dalam pembinaan akhlak anak tunagrahita, adalah meliputi keterbatasan kemampuan anak tunagrahita, kurangnya dukungan dari orang tua, dan adanya penggabungan kelas
Tidak tersedia versi lain