Text
Penerapan pendekatan konstruktivistik dengan menggunakan metode problem based learning untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa dalam mata pelajaran aqidah akhlak siswa kelas X-2 di MAN Kandat Kediri / Febrina Eva Wulandari
FEBRINA EVA WULANDARI , Dosen Pembimbing Dr. MU’AWANAH M.Pd. dan WAHIDUL ANAM, M.Ag. : Pendekatan Kontruktivistik dengan Menggunakan Metode Problem Based Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa dalam Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas X-2 di MAN KANDAT
Kata kunci: Pendekatan Konstruktivistik, Problem Based Learning, Pembelajaran Aqidah Akhlak
Selama ini pelaksanaan pendidikan agama yang berlangsung di sekolah masih mengalami banyak kelemahan. Kegagalan ini disebabkan karena praktik pendidikannya hanya memperhatikan aspek kognitif semata dari pertumbuhan kesadaran nilai-nilai (agama), dan mengabaikan pembinaan aspek afektif dan konatif-volitif, yakni kemauan dan tekad untuk mengamalkan nilai -nilai ajaran agama. Akibatnya terjadi kesenjangan antara pengetahuan dan pengamalan. Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang berorientasi pada kerangka kerja teoretik konstruktivisme. Dalam model problem based learning, fokus pembelajaran ada pada masalah yang dipilih sehingga siswa tidak saja mempelajari konsep -konsep yang berhubungan dengan masalah tetapi juga metode ilmiah untuk memecahkan masalah tersebut.
Rumusan permasalahnnya yaitu, bagaimanakah penerapan pendekatan konstruktivistik dengan problem based learning, apakah penerapan pendekatan konstruktivistik dengan problem based learning mampu meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa dalam pembelajaran Aqidah Akhlak? Penelitian ini dilaksanakan di MAN KANDAT KEDIRI. Dengan desain tindakan kelas (Classroom Action Research). Yaitu penelitian yang melalui tahapan-tahapan, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi pada setiap siklusnya. Penelitian tindakan ini dibagi menjadi III siklus dengan II kali pertemuan pada masing-masing siklus. Teknik-teknik pegumpulan data yang digunakan yaitu: (1) observasi; (2) interview; dan (3) dokumentasi. Prosedur analisis data yakni, data yang diperoleh melalui tindakan dianalisis, data yang bersifat kualitatif seperti observasi, interview dan dokumentasi ( latar belakang sekolah, profil sekolah). Data yang didapatkan melalui dokumentasi yang berupa angka atau data kuantitatif (pretest, siklus I, siklus II dan siklus III) menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan sajian visual.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan konstruktivistik dengan problem based learning mampu meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa dalam pembelajaran Aqidah Akhlak di MAN KANDAT KEDIRI. Peningkatan dapat dibuktikan dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam klarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas, merumuskan masalah, dan menganalisa masalah, menata gagasan, memformulasikan tujuan pembelajaran dan mencari informasi tambahan dari sumber lain. Selain itu dari data kuantitatif yakni dengan meningkatnya nilai ujian dari pada saat pretest, siklus I, siklus II dan siklus III. Jumlah nilai rata-rata pada pelaksanaan pretest adalah 73,38, kemudian setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I jumlah nilai rata-rata meningkat menjadi 79,08. Sedangkan pada pelaksanaan siklus II terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II menjadi 81,47 dan pada siklus III meningkat menjadi 84,55 dengan ketuntasan mencapai 100%.
Dari hasil penelitian tindakan ini peneliti memberikan saran sebagai pertimbangan. Perkembangan pembelajaran berbasis masalah perlu dikembangkan guna meningkatkan kegiatan-kegiatan belajar mengajar, untuk dapat mengembangkan kemampuan memecahkan masalah siswa memerlukan banyak latihan, guru memerlukan pendekatan untuk memberikan motivasi terhadap setiap siswa agar dalam pelaksnaannya siswa dapat memahami instruksi guru dan terbentuk rasa percaya diri.
Tidak tersedia versi lain