Text
Pengantar filsat islam : konsep, filsuf dan ajarannya
Mengkaji Filsafat Islam tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ia sarat dengan muatan teologis dan historis. Secara historis, tarik-menarik kepentingan bahawa orisinalitas filsafat itu berasal dari Yunani atau Islam adalah fakta yang tak bisa dihindari. Begitu pula, dalam tataran teologis, penerimaan filsafat kerap berbenturan antara keimanan dan pemikiran liberal filsafat.
Saling mengklaim antara ilmuwan Barat dan Islam menjadi lembaran panjang dalam perjalanan filsafat, misalnya Oliver Leaman yang berpendapat bahawa filsafat Yunani sebenarnya pertama kali diperkenalkan kepada dunia lewat karya-karyanya terjemahan bahasa Arab, lalu ke dalam bahasa Yahudi dan baru kemudian dalam bahasa Latin atau langsung dari bahasa Arab ke bahasa Latin. Berbeda dengan Al-Farabi yang berpendapat bahawa filsafat berasal dari Iraq terus ke Mesir dan ke Yunani, kemudian diteruskan ke Syria dan sampai ke tangan orang-orang Arab.
Dalam tradisi filsafat, agar bisa sampai pada suatu makna yang esensi dari suatu hal, seseorang harus melakukan penjelajahan secara radikal, logis dan serius. Itulah sebabnya, Aristoteles memberikan komentar, "Apabila hendak menjadi seorang filsuf, anda harus berfilsafat dan apabila tidak mau menjadi seorang filsuf, anda harus berfilsafat."
Saling mengklaim antara ilmuwan Barat dan Islam menjadi lembaran panjang dalam perjalanan filsafat, misalnya Oliver Leaman yang berpendapat bahawa filsafat Yunani sebenarnya pertama kali diperkenalkan kepada dunia lewat karya-karyanya terjemahan bahasa Arab, lalu ke dalam bahasa Yahudi dan baru kemudian dalam bahasa Latin atau langsung dari bahasa Arab ke bahasa Latin. Berbeda dengan Al-Farabi yang berpendapat bahawa filsafat berasal dari Iraq terus ke Mesir dan ke Yunani, kemudian diteruskan ke Syria dan sampai ke tangan orang-orang Arab.
Dalam tradisi filsafat, agar bisa sampai pada suatu makna yang esensi dari suatu hal, seseorang harus melakukan penjelajahan secara radikal, logis dan serius. Itulah sebabnya, Aristoteles memberikan komentar, "Apabila hendak menjadi seorang filsuf, anda harus berfilsafat dan apabila tidak mau menjadi seorang filsuf, anda harus berfilsafat."