Text
Tahrif Al-KItab dalam perspektif Al-Qur'an dan pengakuan umat Kristen
ABDUR ROHMAN, Dosen Pembimbing Drs. H. Ahmad Shobiri Muslim M.Ag. dan Dra. Robingatun M.Pd.I : Tahrif al-Kitab dalam Perspektif al-Qur’an dan Pengakuan Umat Kristen, Tafsir Hadith, Ushuluddin, STAIN Kediri 2012.
Kata Kunci: Tahrif al-Kitab, Perspektif al-Qur’an, Pengakuan Kristen.
Al-Kitab adalah kitab suci agama Kristen yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kitab-kitab terdahulu seperti Taurat, Zabur dan Injil ada didalamnya. Dalam sejarahnya, Taurat mengalami masa kehancuran berkali-kali, hingga ahirnya disusun dan di terjemahkan kembali oleh Ezra setelah wafatnya nabi Musa dengan jarak 783 tahun dari bahasa Ibrani ke bahasa Aram, sedangkan Zabur hanya memuat puji-pujian saja tanpa muatan shari’at, karena mengikuti shari’at dalam kitab Taurat, sementara Injil memiliki banyak versi yang di klaim masing-masing kelompok bahwa Injilnya yang paling benar.
Melihat dari sejarah yang dialami kitab-kitab terdahulu tersebut menyimpan suatu kecurigaan besar, apakah memang kitab-kitab itu masih otentik, sementara al-Qur’an menyatakan bahwa al-kitab terjadi tahrif serta berbagai macam-macamnya. Karena tahrif merupakan sebuah tuduhan, maka pembuktian atas tuduhan tersebut harus kuat. Metode yang digunaakan adalah dengan langkah maudu’i yaitu mengumpulkan ayat-ayat yang membahas tentang suatu tema.
Tahrif adalah isim masdar yang memiliki arti merubah, mengurangi dan memutarbalikkan makna, dalam al-Qur’an kata ini digunakan dengan bentuk fi’il mudari’ , sehingga memiliki arti perbuatan merubah yang dilakukan dengan terus menerus. Ayat-ayat dalam al-Qur’an yang menyatakan tahrif memiliki beberapa penafsiran, yaitu merubah kalam Allah baik dalam Taurat maupun Injil.Tahrif yang di isyaratkan al-Qur’an memiliki tiga bentuk, yaitu tahrif al-ma’na ma’a baqa’ al-lafz (perubahan makna serta tetapnya lafaz), tahrif bi al-taghyir wa al-idafah (distorsi atas perubahan dan penambahan) dan tahrif bi al-kitman (distorsi atas penyembunyian nubuwat Muhammad).
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa, Perjanjian Lama terdapat 4 pasal dalam II Samuel yang terdiri 127 ayat adalah palsu, serta penulis-penulis dari Perjanjian Lama tidak dikenal. Dalam Perjanjian Baru, khususnya Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan Thomas, yang dinilai sebagai ayat palsu mencapai 82%, sementara surat-surat kiriman bukanlah wahyu, tetapi surat Paulus. Nubuwat Muhammad masih terdapat dalam al-kitab, meskipun disembunyikan
Tidak tersedia versi lain