Text
Problematika psikologi agama siswa akselerasi dan upaya mengatasinya (studi kasus di SMA Negeri 1 Kediri tahun pelajaran 2011/2012)
SITI KHUSNUL KOTIMAH. Dosen pembimbing Dr. Ali Anwar, M. Ag dan Muhammad Yasin, S. Ag, M. Pd, Problematika Psikologi Agama Siswa Akselerasi dan Upaya Mengatasinya (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Kediri Tahun Pelajaran 2011/2012), Pendidikan Agama Islam, Tarbiyah, STAIN Kediri, 2012.
Kata kunci: problematika, psikologi agama, siswa akselerasi
Perkembangan psikologi agama manusia melalui beberapa tahapan, yaitu pada masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa dan lanjut usia perkembangan psikologi agama yang menarik untuk diteliti adalah pada masa remaja, dimana masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju kedewasaan, masa yang begitu rentan terhadap berbagai pengaruh dari lingkungan, di mana pemikiran mareka masih labil dan sering terombang-ambing, maka kesadaran beragama pada masa remaja berada dalam keadaan peralihan dari kehidupan beragama anak-anak menuju kematangan beragama. Berbagai probematika yang terjadi pada remaja berkaitan erat dengan usia yang mereka lalui, dan tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan tempat mereka tinggal. Siswa akselerasi belum tentu jenius dalam berbagai bidang sebagaimana anggapan orang awam tentang siswa akselerasi, namun ternyata mereka juga mengalami berbagai problematika, salah satunya adalah problematika dalam perkembangan psikologi agama mereka. Untuk mengatasi problematika tersebut mereka membutuhkan pembimbing kerohanian yang berkompetensi dalam mengatasi kegalauan jiwa agama mereka.
Dalam rangka menjawab masalah pokok penelitian di atas, peneliti mengajukan sub masalah penelitian sebagai berikut: 1) Apa saja problematika psikologi agama yang dihadapi oleh siswa akselerasi di SMA Negeri 1 Kediri dan mengapa siswa akselerasi mengalami problematika tersebut ?. 2) Bagaimana upaya mengatasi problematika perkembangan psikologi agama siswa akselerasi di SMA Negeri 1 Kediri ?.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku yang dapat diamati dari orang-orang (subjek) itu sendiri. Dimana data diperoleh melalui: 1) Metode observasi yaitu kegiatan mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari jawaban, mencari bukti terhadap fenomena tersebut, dengan mencatat, merekam, atau memotretnya untuk analisis data; 2) Metode wawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak antara pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu; 3) Metode dokumentasi yaitu metode pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu penelitian yang pada umumnya bertujuan untuk mempelajari secara mendalam terhadap suatu individu, kelompok, lembaga atau masyarakat tertentu, yang latar belakang, keadaan sekarang, atau interaksi yang terjadi. Meskipun penelitian ini tergolong penelitian lapangan tetapi data yang dibutuhkan tidak hanya berasal dari lapangan saja, akan tetapi juga memerlukan data kepustakaan yang dilakukan dengan menelaah berbagai bahan pustaka yang terkait dengan fokus penelitian.
Berbagai temuan di lapangan dapat disimpulkan bahwa siswa akselerasi SMA Negeri 1 Kediri mengalami berbagai problematika dalam perkembangan psikologi agama mereka, yaitu: 1) masalah kematian, 2) kegoncangan emosi, 3) kecemasan akan hari depan, 4) permasalahan dengan keluarga, 5) permasalahan moral, 6) kebimbangan terhadap agama, 7) permasalahan keimanan, 8) permasalahan dalam beribadah. Adapun upaya mereka ketika mengalami problematika tersebut adalah selalu berusaha untuk mengatasinya dengan berbagai cara, yaitu mengatasinya sendiri dengan mencari literatur yang sesuai dengan permasalahan yang mereka hadapi, berdo’a untuk memohon petunjuk kepada Tuhan, mengadu dan mencari solusi pada orang tua, guru, psikolog, dan pemuka agama. Adapun jenis terapi sebagai upaya untuk mengatasi problematika yang mereka alami antara lain dengan: 1) pembinaan kehidupan beragama, 2) konseling, dan 3) psikoterapi
Tidak tersedia versi lain