Text
Upaya peningkatan kualitas pembelajaran kitab nahwu di pondok pesantren Al-Ishlah Bandar Kidul Mojoroto Kediri tahun 2010-2011/ Abdusshomad
ABDUSSHOMAD, Dosen Pembimbing: Bapak Anis Humaidi, M.Ag dan bapak Wahidul Anam, M.Ag: UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJA- RAN KITAB NAHWU DI PONDOK PESANTREN AL-ISHLAH BANDAR KIDUL MOJOROTO KEDIRI TAHUN 2010-2011, Pendidikan Agama Islam, Tarbiyah, STAIN Kediri, 2011.
Kata Kunci : Upaya peningkatan kualitas, Pembelajaran Nahwu.
Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan mempunyai fungsi utama dalam dunia pendidikan yaitu mencetak muslim yang menguasai ilmu-ilmu agama (tafaqquh fi al-din) secara mendalam serta menghayati dan mengamalkannya dengan ikhlas semata-mata ditunjukkan untuk pengabdiannya kepada Allah Swt. dalam kehidupannya. Dengan kata lain, tujuan pondok pesantren adalah mencetak ulama (ahli agama) yang mengamalkan dan mengajarkan ilmunya kepada orang lain.
Masalah yang ingin diungkapkan dalam penelitian ini adalah tentang upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran nahwu di Pondok Pesantren al-Ishlah Bandar Kidul Mojoroto Kediri, serta faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan dari pelaksanaan pembelajaran tersebut.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode, yaitu metode interview, metode observasi dan metode dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisis data, penulis menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Adapun upaya dalam peningkatan kualitas pembelajaran nahwu di Pondok Pesantren al-Ishlah Bandar Kidul Mojoroto Kediri, diantara : Menambah jam madrasah diniyah, menambah materi nahwu dalam pengajian harian, menyelenggarakan metode praktek, dan metode muhafadhah. Sedangkan Kendala-kendala dalam upaya peningkatan pembelajaran kitab nahwu di Pondok Pesantren al-Ishlah adalah: Santri datang ketempat pembelajaran sudah keadaan lelah, letih dan capek, cepat ngantuk dan akhirnya tidak mudah dalam menerima pelajaran, kondisi ustadz yang sama akibat roan, bekerja diluar maupun aktifitas luar yang lain, minat dan perhatian santri akan ilmu nahwu kurang disebabkan kesulitan memahami qowaidhul lughoh, dan Praktek dan berlatih membaca kitab kuning kurang.
Tidak tersedia versi lain