Text
Hubungan antara kemampuan komunikasi interpersonal dengan agresivitas pada wanita tuna susial (WTS) yang berada di unit pelaksana sosial tuna susila (RSTS) Dinas Sosial propinsi Jawa Timur 2010/2011/ Nurul Laili
NURUL LAILI, Dosen pembimbing Moh. Shofiyul Huda MF. M.Ag, dan Yuli Darwati, M.Si: Hubungan Antara Kemampuan Komunikasi Interpersonal Dengan Agresivitas Pada Wanita Tuna Susila (WTS) Yang Berada Di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rehabilitasi Sosial Tuna Susila (RSTS) Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur 2010/2011.
Kata Kunci : Komunikasi Interpersonal, Agresivitas, WTS
Kemampuan dalam berkomunikasi tanpa disadari ternyata menjadi penyebab utama munculnya konflik antar personal. Kesalahan dalam berkomunikasi menyebabkan tidak efektifnya komunikasi sehingga terjadi salah persepsi yang berujung pada agresivitas. Apabila komunikasi interpersonal dalam arti proses penyampaian informasi, emosi dan perintah dari komunikator kepada komunikan dilakukan oleh WTS dengan baik memungkinkan terjadinya penawaran yang mengarahkan pada suatu akomodasi antara kedua belah pihak atau lebih untuk melakukan transaksi komunikasi sehingga kepuasan komunikasi dapat dicapai tanpa menimbulkan tekanan dan salah tafsir sehingga dapat mengurangi agresivitas WTS yang berada di Dinas sosial UPT RSTS Kediri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan komunikasi interpersonal WTS, tingkat agresivitas WTS, serta hubungan antara kemampuan komunikasi interpersonal dengan agresivitas pada WTS yang berada di UPT RSTS Kediri.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi sebanyak 60, dengan populasi kurang dari 100 maka peneliti meneliti semua populasi. Metode pengumpulan data dengan angket. Instrument yang dilakukan dalam penelitian ini adalah skala kemampuan komunikasi interpersonal yang dijelaskan oleh Alkyndo dan skala agresivitas yang dijelaskan oleh Delut. Peneliti menganalisis data menggunakan rumus product moment dengan bantuan SPSS 11.5 for windows. Untuk mendapatkan data lapangan yang lebih akurat, peneliti menggunakan triangulasi dengan metode kualitatif yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi..
Dalam penelitian ini terdapat tiga temuan, yaitu: 1) tingkat kemampuan komunikasi interpersonal WTS di Dinas Sosial UPT RSTS Kediri tergolong rendah, hal ini diketahui dari mean 46.88 yang berpedoman pada true score, 2) tingkat agresivitas WTS di Dinas Sosial UPT RSTS Kediri tergolong rendah, hal ini diketahui dari mean 47.83 yang berpedoman pada true score, 3) dalam variabel penelitian ini koefisien korelasi antara variabel bebas (kemampuan komunikasi interpersonal) dan variabel terikat (agresivitas) tidak terdapat hubungan. Dari penelitian ini diperoleh nilai koefisien korelasi antara veriabel x dengan variabel y adalah -0.142. Hal ini, disebabkan penggunaan teori yang dipakai oleh peneliti untuk mengungkap aspek dalam kemampuan komunikasi interpersonal tidak sesuai dengan sampel yang diteliti. Berdasarkan triangulasi metode kualitatif, bahwa penyebab agresivitas pada WTS yang berada di Dinas Sosial UPT RSTS Kediri, adalah faktor lingkungan, faktor pendidikan dan stres.
Tidak tersedia versi lain