Text
Homoseksual dalam perspektif Al-Qur'an/ Elly Ahmad
ELLY AHMAD, Dosen Pembimbing I M. Zaenal Arifin, M.HI dan Pembimbing II : A. Halil Thahir, M.HI: Homoseksual dalam Perspektif Al-Qur’an. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri, Jurusan Ushuluddin, Program Studi Tafsir Hadîts, 2011
Kata Kunci : Al-Qur'an, Homoseksual
Manusia diciptakan Tuhan dengan dibekali beberapa kecenderungan dan naluri yang sangat penting untuk menjaga kelestariannya. Kecenderungan dan naluri itu berupa naluri makan, minum dan seks. Bersamaan itu pula, Tuhan menurunkan aturan, hukum, ketentuan, atau aturan-aturan (regulasi) yang terdokumentasikan dalam sebuah kitab suci. Inilah pedoman yang harus diperhatikan dalam memenuhi tuntutan kecenderungan dan naluri ini. Naluri seks merupakan sifat alami atau fitrah manusia yang diberikan oleh Tuhan. Dengan demikian seks itu pada dasarnya adalah baik. Sesuatu yang dapat dinikmati oleh laki-laki dan perempuan secara bersamaan, sumber kedamaian, ketentraman, dan juga sebagai kebaikan dalam cahaya etika sosial dan moral. Oleh karena itu hendaknya dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sikap untuk menempatkan al-Qur’an sebagai sumber pokok. Penelitian ini difokuskan pada kajian homoseksual yang terdapat di dalam al-Qur'an. Fenomena homoseksual sudah ada semenjak Nabi Luth AS., meski praktek homoseksual dilarang dalam Islam, namun hingga zaman umat nabi Muhammad homoseksual masih bisa dijumpai pada beberapa golongan masyarakat, ini menunjukkan bahwa praktek tersebut tetap eksis hingga sekarang.
Penelitian ini menggunakan metode library research, yakni terfokus pada literatur-literatur terutama tentang ungkapan-ungkapan homoseksual yang ada dalam al-Qur'ān, serta memaparkannya kembali dengan menggunakan uraian yang bersifat deskriptif analitis dan dengan teknik analisis isi (content analyisis. Sedangkan untuk menarik kesimpulan adalah metode yang digunakan yaitu metode tafsir maudlu’i, dikarenakan objek kajian ini adalah ayat-ayat al-Qur’an. Dengan metode pendekatan semacam itu, diharapkan dapat diketahui secara pasti bagaimana homoseksual dalam perspektif al-Qur’an.
Dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa homoseksual adalah perilaku yang menyimpang, yang pernah terjadi pada masa nabi Luth AS. Homoseksual tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena pengaruh-pengaruh dari luar diri seseorang, sehingga homoseksual adalah penyakit yang dapat dihindari dan juga dapat disembuhkan dengan usaha preventif (pencegahan) dan kuratif (pengobatan).
Tidak tersedia versi lain