Text
Hasud dalam perspektif Al-Qur'an (Studi Maudhu'i penafsiran tentang akhlak)/ Muhammad Da'i Sukron
MUHAMAD DA’I SUKRON, Hasud Dalam Perspektif al-Qur’an: Studi Maudhu’i Penafsiran Tentang Akhlak. Dosen Pembimbing I: Dr. H. Ahmad Subakir, M.Ag. dan Pembimbing II: Moh. Shofiyul Huda, MF. M.Ag : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri, Jurusan Ushuluddin, Program Studi Tafsir Hadîts, 2011.
Kata Kunci : Hasud, al-Qur’an, Penafsiran.
Pada dasarnya manusia itu diciptakan sebagai khalifah di muka bumi ini, dan sesuai dengan amanat yang telah diemban itulah maka manusia dilengkapi oleh Allah SWT. dua buah perangkat canggih yang selama ini generasi makhluk manapun belum bisa untuk menandingi atau bahkan membuatnya, yaitu akal pikiran dan hati perasaan.
Tidak bisa terlepas sebagai makhluk sosial, manusia memang tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia lainnya, apakah itu dalam berdakwah maupun dalam kehidupan yang lainnya. Oleh karena itu menjaga kestabilan dalam berhubungan dengan manusia yang lainnya harus tetap terjaga, dengan menyeimbangkan antara akal dan hati yang tercermin dalam tindakan fisik yang disebut akhlak. Dalam pembagiannya akhlak dibagi ke dalam dua golongan, yakni akhla>q kari>mah dan akhla>q madzmu>mah.
Hasud adalah termasuk dari golongan akhlak madzmumah yang menarik untuk dibahas menurut penulis. Karena hasud adalah asal mula dari sebuah bencana. Membangkangnya Iblis dari perintah Allah SWT untuk sujud pada Nabi Adam AS dan terbunuhnya Habil oleh Qobil adalah kejadian besar yang terpancar dari sifat ini.
Di dalam penelitian kepustakaan ini, agar tercipta suatu karya ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan, penulis menggunakan metodologi penelitian kualitatif yang menggunakan data-data primer maupun skunder yang diolah dan ditelaah dengan metode library research. Dan perlu bagi penulis untuk menganalisa data yang ada untuk mendapatkan hasil yang bagus dan sesuai dengan peraturan tata karya penulisan ilmiah yang ada.
Setelah melakukan beberapa proses yang panjang akhirnya penulis dapat mempersembahkan karya ilmiah ini dengan mengangkat pemahaman mengenai hasad dari maknanya dalam al-Qur’an. Hasud merupakan salah satu dari beberapa sifat tercela yang kelihatannya remeh namun mempunyai dampak yang besar terhadap individu satu dengan individu yang lainnya.
Terungkap kesimpulan bahwa hasad di dalam al-Qur’an mempunyai arti pengharapan dan usaha seseorang untuk menghilangkan kenikmatan yang diterima orang lain. Terlebih keinginan diri untuk memiliki kenikmatan tersebut dan berusaha merebutnya, itu juga masuk dalam lingkup kedengkian atau hasad ini.
Tidak tersedia versi lain