Text
Karateristik Penafsiran Al-Qur'an Studi Kitab al-Tafsir al-Kabir Ibn Taymiyah/ Muhammad Amin Tohari
MUHAMMAD AMIN TOHARI, Dosen Pembimbing: M. MU’TASHIM BILLAH, MA. dan M. ZAENAL ARIFIN, MHI.: KARAKTERISTIK PENAFSIRAN AL-QUR’AN: Studi Kitab al-Tafsi>r al-Kabi>r Karya Ibn Taymi>yah, Tafsir Hadis, Ushuluddin, STAIN Kediri, 2011.
Kata Kunci: Tafsir al-Qur’an, al-Tafsi>r al-Kabi>r
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT. kepada Nabi Muhammad sebagai petunjuk manusia, pedoman hidup bagi umat seluruh dunia. Agar al-Qur’an betul-betul menjadi pentunjuk bagi umat manusi maka pemahaman ayat-ayat al-Qur’an sangat penting, melalui penafsiran-penafsirannya, sekaligus penafsiran-penafsiran itu dapat mencerminkan perkembangan serta corak pemikiran penafsir. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui karakteristik penafsiran Ibn Taymi>yah dalam al-Tafsi>r al-Kabi>r.
Sejarah penafsiran al-Qur`an adalah Islam sendiri. Artinya perjalanan sejarah tafsir al-Qur`an sudah sama tuanya dengan sejarah perjalanan Islam sebagai agama, sehingga antara keduanya menjadi identik dan tak terpisahkan. Aktifitas penafsiran sudah barang tentu dimulai sejak Nabi Muhammad Saw menyampaikan risalah Tuhan yang datang dalam bentuk al-Qur`an.
Munculnya berbagai model dan metode penafsiran terhadap al-Qur’an dalam sepanjang sejarah umat Islam merupakan salah satu bentuk upaya membuka dan menyingkap pesan-pesan teks secara optimal sesuai dengan kemampuan dan kondisi sosial sang mufassir. Jika ditelusuri perkembangan tafsir Al-Qur’an sejak dulu sampai sekarang, maka akan ditemukan bahwa dalam garis besarnya penafsiran Al-Qur’an ini dilakukan dalam empat cara (metode), yaitu : Ijma>li> (global), Tah}li>li> (analistis), Muqa>ran (perbandingan), dan Maud}u>’i> (tematik).Sedangkan dari segi corak, ada yang berupa tafsir Tafsi>r Fiqhi> ( corak hukum) Tafsi>r Ilmi> (corak iptek), Falsafi (filsafat), Sufi> (tasawuf), Adabi> al-Ijtima>’i (social Kemasyarakatan), dan sebagainya. Tetapi kesemua model tafsir itu akan selalu berkembang, sehingga suatu saat pasti akan lahir model dan corak baru dalam hal ilmu tafsir, karenanya model dan corak yang (sudah) ada bukan model akhir.
Kitab al-Tafsi>r al-Kabi>r karya Ibn Taymi>yah dalam penulisannya menggunakan sistematika Mus}h}a>fi, metode yang di pakai adalah metode maud}u>i>, dan berorientasi pada corak tafsir bi al-Ma’thu>r yang memunculkan corak-corak lain, yakni: corak fiqhi>, corak ilmi>, corak s}ufi> dan corak adabi> al- Ijtima>i. Ibn Taymi>yah lebih cenderung pada pendapat imam Ahmad bin Hanbal dalam menafsirkan ayat-ayat yang berhubungan dengan masalah fiqih. Karena memang keluarga beliau dari kalangan sarjana bermazhab Hanbali.
Tidak tersedia versi lain