Hujjah al-Islam Abu Hamid Muhammad al-Ghazali (w.1111), tidak saja mengakui empiris, rasio, intuisi dan otoritas sebagai sumber pengetahuan, sebagaimana epistemologi modern, tetapi ia menunjukkan keniscayaan superioritas ladunniy (ilham-wahyu) dan otoritas (wali-nabi) dalam pengetahuan dan kebenaran. la mengembalikan pengetahuan dan kebenaran itu kepada sumbersegalasumber pengetahuan yaitu Alla…
Al-Ghazali (1058-1111) membagi proses transformasi rohani dalam prophetic character building ke dalam tiga level mubtadi, seorang murid harus melakukan tazkiyah al-nafs melalui mujahadah dan riyadah. Level mutawassith, salik harus menyibukkan diri dengan zikir, khalwah, dan bersabar diri dalam menempuh maqamat –ahwal. Adapun pada level muntahi, ia telah memasukigerbang kewalian. Di level ini,…