Dunia memang tidak pasti, usaha manusia tidak bisa menjadi took ukur sebuah kesuksesan, dampak dari ketidakpastian ini bisa diminimalisir dengan menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah adanya usaha maksimal (tawakal). Dalam memahami istilah tawakal penulis meruuk pada pemikiran tokoh sufi, yaitu al-Tustari (200 H. - 283 H.) dalam kitab Tafsir al-Quran al-Azim. Tokoh tersebut merupakan se…
Kita ketahui bahwa Nabi Muhammad Saw. adalah panutan umat Islam yang memiliki tugas menyampaikan wahyu dari Allah Swt, yakni al-Qur’an. Tugas Rasul tidak lain hanyalah memberi peringatan kepada umatnya, sementara kewajiban umat manusia ialah taat kepadanya dan menjalankan perintahnya. Para rasul sebagai pemberi peringatan kepada umatnya, justru adakalanya perbuatannya mendapat teguran la…
Buku ini memperlihatkan bahwa lahirnya beragam aliran, Sekte, mahzab, dan konsep-konsep pemahaman untuk mengenal Tuhan adalah sebuah sunnatullah. Bahkan keberagaman itu justru menunjukan bahwa Tuhan membuka banyak jalan bagi setiap manusia untuk mendapat kesempatan yang sama dalam mengenal, mendekati, berinteraksi, dan memesrai-Nya. Mengajak membaca buku ini tidaklah bermaksud menjerumuskan …
Buku Jalan Takwa mengurai secara sederhana tingkatan orang-orang beriman berdasarkan Surah Al-Fathir ayat 32. Ayat itu memetakan orang-orang beriman menjadi tiga tingkatan: 1) tingkatan zalim, yaitu sering berselisih dan melanggar ketentuan Alquran karena minimnya pengetahuan terhadap Islam; 2) tingkatan pertengahan, yaitu berusaha menyesuaikan diri dengan ajaran Alquran sehingga menjadi istiqa…
Dalam keseharian, sebaiknya kita menyediakan waktu untuk sendiri, merenung tentang hidup dan kehidupan, juga tentang masa depan kita di alam kubur dan akhirat nanti. Apabila kita duduk termenung seorang diri, pikiran mulai tenang, kesibukan hidup dan haru hati telah dapat teratasi, terdengarlah suara hati, yang mengajak kita untuk berdialog dan mendekat kepada Al-Haqq.